Sahabat Hikmah...
Dalam Al Quran, Allah Subhaanhu wa Ta'alaa berfirman (yang artinya):
"Maka sesuatu apapun yang diberikan kepadamu, itu adalah keni`matan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi ma`af. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri." (QS As-Syuura:36-39)
Diriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan mengenai Abu Bakar radiyallaahu 'anhu. yaitu ketika dia menyedekahkan seluruh harta bendanya yang oleh orang-orang Islam dia dicerca dan oleh orang-orang kafir perbuatannya itu dianggap salah dan keliru. Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa kesenangan hidup manusia baik berupa kekayaan, rezeki dan harta yang bertumpuk, maupun keturunan dan lain-lain adalah kesenangan yang tidak seberapa dan kurang artinya karena bagaimanapun menumpuknya harta, waktu untuk memilikinya terbatas; pada waktunya nanti akan berpisah karena kalau bukan manusia yang meninggalkannya, maka benda-benda itu sendiri yang akan meninggalkan dia, sedangkan pahala dan nikmat yang ada pada sisi Allah jauh lebih baik dibandingkan dengan kesenangan dan kemegahan dunia itu, karena yang ada pada Allah kekal dan abadi, sedangkan kesenangan dunia semuanya fana, akan lenyap.
Ayat diatas juga menegaskan bahwa kesenangan yang kekal dan abadi dan lebih baik di sisi Allah itu hanya diberikan kepada orang-orang yang mempunyai ciri-ciri:
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya;
Orang-orang yang bertawakkal, berserah diri kepada Tuhan yang telah memelihara dan berbuat baik kepada mereka;
Orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar, seperti membunuh, berzina dan mencuri, serta menghindarkan hal-hal yang tidak dibenarkan syara', akal sehat, dan akhlak luhur baik berupa ucapan maupun berupa perbuatan;
Orang-orang yang apabila datang amarahnya mereka diam menahan amarahnya, memaafkan hal-hal yang menyebabkan timbulnya amarahnya dan tidak ada dalam hatinya sedikit pun rasa dendam. Di dalam suatu hadits shahih diriwayatkan bahwa Rasulullah saw tidak pernah membela kepentingan dirinya kecuali apabila sesuatu yang terhormat di sisi Allah diinjak-injak dan dihinakan. Sifat pemaaf adalah sifat yang dekat kepada takwa dan memang diperintahkan Allah, sebagaimana firman Nya: وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى Artinya: "Dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa." (Q.S. Al Baqarah: 237) Dan firman Nya: خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ Artinya: "Jadilah engkau (seorang) pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (Q.S. Al A'raf: 199) ;
Orang-orang yang menyambut baik panggilan Allah SWT kepada agama Nya, seperti mengesakan Nya, menyucikan Zat Nya dari penyembahan selain Dia;
Orang-orang yang mendirikan shalat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk membersihkan hati dari iktikad batil dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar, baik yang nampak maupun yang tidak nampak;
Orang-orang selalu bermusyawarah untuk menentukan sikap di dalam menghadapi hal-hal yang pelik dan penting. Dalam ayat yang serupa artinya, Allah berfirman: وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ Artinya: "Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu." (Q.S. Ali Imran: 159);
Orang-orang yang menafkahkan rizki yang diberikan Allah kepadanya di jalan Allah, membelanjakannya di jalan yang berguna dan bermanfaat bagi perseorangan, masyarakat nusa dan bangsa. Allah berfirman : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepadamu." (Q.S. Al Baqarah: 254) Dan firman Nya: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ Artinya: "Hai orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik." (Q.S. Al Baqarah: 267) ;
Dan Orang-orang yang apabila ia diperlakukan dengan zhalim, ia membela diri menangkis serangan yang ditujukan kepadanya. Orang yang suka mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam akan mengetahui bahwa orang Islam itu tidak pernah menyerang lebih dahulu, tetapi mereka itu hanya menangkis serangan yang dilancarkan musuh kepada mereka, dan Allah selalu menolongnya. Dalam ayat lain yang serupa artinya Allah berfirman: ذَلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللَّهُ Artinya: "Demikianlah dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya." (Q.S. Al Hajj: 60).
Monday, August 29, 2011
Saturday, August 6, 2011
YA, SAYA BANGGA SAYA MUSLIM!!!
Segala syukur dan puji-pujian kepada Allah Tuhan semesta alam. Tuhan yang berhak disembah, dipuji dan dicintai. Kami berlindung kepada Allah daripada segala macam kejahatan dan tipu daya Syaitan. Daripada segala dosa dan noda yang telah kami lakukan.
Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata-mata dan aku bersaksi bahawa Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah. Selawat dan salam ke atas Rasulullah S.A.W. Sesungguhnya barangsiapa yang diberikan oleh Allah petunjuk, maka tiada siapa yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tiada siapa yang dapat memberikannya petunjuk.
Ya! Saya Bangga Saya Muslim. Frasa ini tampak ringkas namun sangat mendalam maksudnya. Pernahkah terlintas di fikiran anda kata-kata seperti ini? Pernahkah anda menyatakan kepada teman-teman anda dengan ayat sebegitu? Mungkin ada yang pernah, namun kuantitinya mungkin boleh dikira.
Mutakhir ini, umat Islam seakan-akan hilang punca dan arah. Biarpun sejak lahir telah berstatus Islam namun ia tidak lebih sekadar paparan di muka hadapan kad pengenalan sahaja. Begitukah Islam kita?
Saudara Muslimku, bukankah kita patut berbangga dengan status Islam kita? Bukankah nikmat Islam itu adalah nikmat yang besar dan anugerah yang terindah daripada Allah? Tidak pernahkah terlintas di fikiran kita bahawa kita manusia pilihan Allah untuk merasa nikmat Islam itu?
Kita seharusnya bersyukur dan merasa bangga menjadi seorang Muslim. Sebaik sahaja lahir ke dunia, kita telah pun dianugerahkan nikmat Islam. Tidak perlu bersusah payah menunggu taufik dan hidayah Allah sebelum memeluk Islam. Adakah kita lupa semua itu?
Cuba kita fikirkan sejenak bersama, bagaimanakah perihal mereka yang dilahirkan dalam keluarga yang bukan Islam seperti kita? Mereka tidak mengenal Islam sejak kecil seperti kita. Tiada buku agama, tiada siaran ceramah, tiada gambar-gambar atau kisah sirah di hati mereka. Bukankah itu menyukarkan mereka untuk mendapat nikmat Islam?
Tidak seperti kita, mereka perlu berjuang untuk meraih taufik dan hidayah daripada Allah. Namun, sedarkah kita akan suatu hakikat yang nyata? Bilamana mereka yang bukan beragama Islam menerima taufik dan hidayah yang benar daripada Allah, kadangkala keislaman mereka jauh lebih baik daripada kita yang berbelas malah berpuluh tahun berstatus Islam.
Ini bertepatan dengan firman Allah S.W.T bermaksud:
Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi. (al-A'raaf:178)
Mungkin pernah terlintas di hati kita persoalan seperti "kenapa perlu bersusah-payah mencari hidayah jika hidayah diberikan oleh Allah?" Sebenarnya, kita sendiri perlu berjuang dan berusaha mendapatkannya. Hidayah itu boleh datang dalam pelbagai cara. Mungkin dengan menghadiri kuliah agama atau majlis ilmu, mungkin ketika mendengar nasihat teman yang baik atau mungkin juga sejurus selepas anda membaca artikel ini. Hanya Allah yang Maha Mengetahui akan segala sesuatu di langit dan di bumi.
Perumpamaan hidayah atau petunjuk ini pernah digambarkan oleh Imam as-Sya'rawi bahawa hidayah itu adalah seperti diri kita yang sedang bertanyakan alamat rumah seseorang. Kemudian kita mencari orang untuk bertanya alamat itu kepadanya. Lalu, kita terus mengikut petunjuk itu hingga sampai kepada alamat rumah tersebut.
Bukankah sebentar tadi kita telah berusaha mencari orang untuk bertanyakan alamat? Begitulah halnya dengan hidayah. Perlu berusaha mencarinya sebelum ia datang dan memandu hidup kita kearah yang diredhai-Nya.
Saudaraku sekalian, sebagai seorang Muslim, sewajarnya kita berbangga dengan nikmat ini. Tidak seharusnya kita merasa rendah diri dengan keislaman kita. Kembalilah dan masukklah ke dalam Islam seluruhnya. Sudah semestinya kita bukan Islam pada nama sahaja bukan? Berusaha dan berdoalah agar sentiasa dalam taufik dan hidayah Allah.
Katakanlah pada diri kita: Ya! Saya Bangga Saya Muslim.
Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata-mata dan aku bersaksi bahawa Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah. Selawat dan salam ke atas Rasulullah S.A.W. Sesungguhnya barangsiapa yang diberikan oleh Allah petunjuk, maka tiada siapa yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tiada siapa yang dapat memberikannya petunjuk.
Ya! Saya Bangga Saya Muslim. Frasa ini tampak ringkas namun sangat mendalam maksudnya. Pernahkah terlintas di fikiran anda kata-kata seperti ini? Pernahkah anda menyatakan kepada teman-teman anda dengan ayat sebegitu? Mungkin ada yang pernah, namun kuantitinya mungkin boleh dikira.
Mutakhir ini, umat Islam seakan-akan hilang punca dan arah. Biarpun sejak lahir telah berstatus Islam namun ia tidak lebih sekadar paparan di muka hadapan kad pengenalan sahaja. Begitukah Islam kita?
Saudara Muslimku, bukankah kita patut berbangga dengan status Islam kita? Bukankah nikmat Islam itu adalah nikmat yang besar dan anugerah yang terindah daripada Allah? Tidak pernahkah terlintas di fikiran kita bahawa kita manusia pilihan Allah untuk merasa nikmat Islam itu?
Kita seharusnya bersyukur dan merasa bangga menjadi seorang Muslim. Sebaik sahaja lahir ke dunia, kita telah pun dianugerahkan nikmat Islam. Tidak perlu bersusah payah menunggu taufik dan hidayah Allah sebelum memeluk Islam. Adakah kita lupa semua itu?
Cuba kita fikirkan sejenak bersama, bagaimanakah perihal mereka yang dilahirkan dalam keluarga yang bukan Islam seperti kita? Mereka tidak mengenal Islam sejak kecil seperti kita. Tiada buku agama, tiada siaran ceramah, tiada gambar-gambar atau kisah sirah di hati mereka. Bukankah itu menyukarkan mereka untuk mendapat nikmat Islam?
Tidak seperti kita, mereka perlu berjuang untuk meraih taufik dan hidayah daripada Allah. Namun, sedarkah kita akan suatu hakikat yang nyata? Bilamana mereka yang bukan beragama Islam menerima taufik dan hidayah yang benar daripada Allah, kadangkala keislaman mereka jauh lebih baik daripada kita yang berbelas malah berpuluh tahun berstatus Islam.
Ini bertepatan dengan firman Allah S.W.T bermaksud:
Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi. (al-A'raaf:178)
Mungkin pernah terlintas di hati kita persoalan seperti "kenapa perlu bersusah-payah mencari hidayah jika hidayah diberikan oleh Allah?" Sebenarnya, kita sendiri perlu berjuang dan berusaha mendapatkannya. Hidayah itu boleh datang dalam pelbagai cara. Mungkin dengan menghadiri kuliah agama atau majlis ilmu, mungkin ketika mendengar nasihat teman yang baik atau mungkin juga sejurus selepas anda membaca artikel ini. Hanya Allah yang Maha Mengetahui akan segala sesuatu di langit dan di bumi.
Perumpamaan hidayah atau petunjuk ini pernah digambarkan oleh Imam as-Sya'rawi bahawa hidayah itu adalah seperti diri kita yang sedang bertanyakan alamat rumah seseorang. Kemudian kita mencari orang untuk bertanya alamat itu kepadanya. Lalu, kita terus mengikut petunjuk itu hingga sampai kepada alamat rumah tersebut.
Bukankah sebentar tadi kita telah berusaha mencari orang untuk bertanyakan alamat? Begitulah halnya dengan hidayah. Perlu berusaha mencarinya sebelum ia datang dan memandu hidup kita kearah yang diredhai-Nya.
Saudaraku sekalian, sebagai seorang Muslim, sewajarnya kita berbangga dengan nikmat ini. Tidak seharusnya kita merasa rendah diri dengan keislaman kita. Kembalilah dan masukklah ke dalam Islam seluruhnya. Sudah semestinya kita bukan Islam pada nama sahaja bukan? Berusaha dan berdoalah agar sentiasa dalam taufik dan hidayah Allah.
Katakanlah pada diri kita: Ya! Saya Bangga Saya Muslim.
10 SEBAB MENGAPA ISLAM MENGHARAMKAN ROKOK
Assalamualaikum w.b.t/لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُl
10 Sebab Mengapa Islam Mengharamkan Rokok..
Rokok menjejaskan akal (mental)
Rokok membahayakan kesihatan fizikal
Rokok membahayakan keselamatan diri dan orang lain
Rokok membahayakan keturunan
Perokok mengganggu orang lain
Rokok menimbulkan akhlak buruk
Rokok mensia-siakan waktu hidup
Rokok bercanggah dengan maruah Islam
Rokok membazirkan harta (wang)
Rokok mengandungi dadah (nikotin dan arak)
~~ MENCEGAH LERBIH BAIK DARIPADA MERAWAT ~~
* SAYANGI DIRI & ORANG YANG MENYAYANGI DIRI-MU *
~~ CEGAH SEBELUM PARAH ~~
10 Sebab Mengapa Islam Mengharamkan Rokok..
Rokok menjejaskan akal (mental)
Rokok membahayakan kesihatan fizikal
Rokok membahayakan keselamatan diri dan orang lain
Rokok membahayakan keturunan
Perokok mengganggu orang lain
Rokok menimbulkan akhlak buruk
Rokok mensia-siakan waktu hidup
Rokok bercanggah dengan maruah Islam
Rokok membazirkan harta (wang)
Rokok mengandungi dadah (nikotin dan arak)
~~ MENCEGAH LERBIH BAIK DARIPADA MERAWAT ~~
* SAYANGI DIRI & ORANG YANG MENYAYANGI DIRI-MU *
~~ CEGAH SEBELUM PARAH ~~
SUJUD TANPA KAKI MENYENTUH LANTAI (CARA SUJUD)
Sabda Nabi s.a.w.; “Aku diperintahkan supaya sujud di atas tujuh tulang (yakni tujuh anggota) iaitu; dahi –baginda menunjukkan dengan tangannya ke atas hidungnya-, dua tangan, dua lutut dan jari-jari dari dua kaki…” (Riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas r.a.). Berdasarkan hadis ini, anggota sujud hendaklah merangkumi;
1. Dahi dan hidung
2. Dua tangan
3. Dua lutut
4. Dua kaki
Ketika sujud, wajib ke semua tujuh anggota di atas diletakkan di atas lantai. Bagi dahi, memadai meletakkan sebahagian dahi sahaja di atas lantai. Bagi tangan yang dikira ialah tapak tangan dan bagi kaki pula ialah perut-perut anak jari kaki. Memadai dengan meletakkan sebahagian sahaja dari perut-perut anak jari kaki itu. Jika seseorang itu sujud di atas belakang tangan atau belakang anak-anak jari kakinya, tidak sah sujudnya.
Anggota-anggota sujud selain dahi telah sepakat para ulamak menyatakan tidak wajib didedahkan. Yang dituntut hanyalah meletakkannya di atas tanah/lantai. Oleh itu, harus seseorang menunaikan solat dengan memakai sarung tangan atau stokin. Adapun dahi, maka ia terdapat khilaf di kalangan ulamak;
Pertama; pandangan ulamak-ulamak mazhab Syafi’ie; dahi wajib didedahkan dan mengenai secara lansung tempat sujud (tanpa ada penghadang). Tidak sah sujud jika semua bahagian dahi berlapik sehingga tidak ada sedikitpun darinya yang terdedah dan mengenai tempat sujud secara langsung. Termasuk tidak sah ialah lapik dari pakaian yang dipakai ketika solat. Oleh demikian, tidak harus seseorang sujud di atas kain serban yang dipakainya atau di atas lengan bajunya atau di atas kain telekungnya atau benda-benda lain di badannya yang mengikuti pergerakan badannya.
Kedua; pandangan jumhur ulamak (termasuk Imam Malik, Abu Hanifah dan Imam Ahmad); dahi sama seperti anggota-anggota sujud yang lain iaitu tidak wajib didedahkan. Yang dituntut hanyalah meletakkannya di atas tempat sujud. Oleh itu, bagi jumhur ulamak, tidak menjadi kesalahan jika seseorang itu sujud di atas kain serbannya atau kain telekungnya. Mereka berdalilkan hadis dari Anas bin Malik r.a. yang menceritakan; “Kami mengerjakan solat bersama Rasulullah s.a.w. ketika panas yang bersangatan. Apabila sesiapa dari kami tidak dapat meletakkan dahinya di atas tanah kerana panas, ia bentangkan pakaiannya dan sujud di atasnya”. (Riwayat Imam Muslim).
(Dalail al-Ahkam, 1/ 298-299).
1. Dahi dan hidung
2. Dua tangan
3. Dua lutut
4. Dua kaki
Ketika sujud, wajib ke semua tujuh anggota di atas diletakkan di atas lantai. Bagi dahi, memadai meletakkan sebahagian dahi sahaja di atas lantai. Bagi tangan yang dikira ialah tapak tangan dan bagi kaki pula ialah perut-perut anak jari kaki. Memadai dengan meletakkan sebahagian sahaja dari perut-perut anak jari kaki itu. Jika seseorang itu sujud di atas belakang tangan atau belakang anak-anak jari kakinya, tidak sah sujudnya.
Anggota-anggota sujud selain dahi telah sepakat para ulamak menyatakan tidak wajib didedahkan. Yang dituntut hanyalah meletakkannya di atas tanah/lantai. Oleh itu, harus seseorang menunaikan solat dengan memakai sarung tangan atau stokin. Adapun dahi, maka ia terdapat khilaf di kalangan ulamak;
Pertama; pandangan ulamak-ulamak mazhab Syafi’ie; dahi wajib didedahkan dan mengenai secara lansung tempat sujud (tanpa ada penghadang). Tidak sah sujud jika semua bahagian dahi berlapik sehingga tidak ada sedikitpun darinya yang terdedah dan mengenai tempat sujud secara langsung. Termasuk tidak sah ialah lapik dari pakaian yang dipakai ketika solat. Oleh demikian, tidak harus seseorang sujud di atas kain serban yang dipakainya atau di atas lengan bajunya atau di atas kain telekungnya atau benda-benda lain di badannya yang mengikuti pergerakan badannya.
Kedua; pandangan jumhur ulamak (termasuk Imam Malik, Abu Hanifah dan Imam Ahmad); dahi sama seperti anggota-anggota sujud yang lain iaitu tidak wajib didedahkan. Yang dituntut hanyalah meletakkannya di atas tempat sujud. Oleh itu, bagi jumhur ulamak, tidak menjadi kesalahan jika seseorang itu sujud di atas kain serbannya atau kain telekungnya. Mereka berdalilkan hadis dari Anas bin Malik r.a. yang menceritakan; “Kami mengerjakan solat bersama Rasulullah s.a.w. ketika panas yang bersangatan. Apabila sesiapa dari kami tidak dapat meletakkan dahinya di atas tanah kerana panas, ia bentangkan pakaiannya dan sujud di atasnya”. (Riwayat Imam Muslim).
(Dalail al-Ahkam, 1/ 298-299).
Friday, August 5, 2011
TIDAK SALAH BERGAYA, ASALKAN KEHORMATAN TERJAGA
Saat memakai kasut untuk bermain futsal di gelanggang, mata tertancap pada seorang teman. Melihat dia menanggalkan seluar panjangnya, lancar mulut menegur "kenapa kau tak pakai aje seluar panjang tu?"
"Tak biasalah pakai seluar panjang main bola, alergik," jawabnya sambil tertawa. Lihatlah, begitu mudah kita beralasan untuk meremehkan hukum Tuhan. Sama ada faham atau tidak, yang pasti kita tahu itu bukannya undang-undang ciptaan manusia yang banyak cacat cela.
Apabila memperkatakan tentang aurat tidak perlu rasanya memanjangkan bicara tentang erti dan makna bahasanya. Setiap insan yang bergelar Muslim pastinya akan mengerti bila dibahaskan perihal aurat.
Tanyalah pada anak kecil dalam lingkungan 9-10 tahun, mereka pasti mampu menjawab orang lelaki auratnya antara pusat hingga lutut. Manakala yang perempuan wajib tutup seluruh tubuhnya kecuali tangan dan muka.
Dalam firman Allah S.W.T: Wahai anak-anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu (bahan-bahan untuk) pakaian menutup aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa taqwa itulah yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda (limpah kurnia) Allah (dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya) supaya mereka mengenangnya (dan bersyukur). [al-A'raf:26]
Perintah Allah jelas, pakaian diciptakan sebagai pelindung keaiban fizikal manusia. Namun, realitinya berbeza, ramai dalam kalangan kita hari ini hanya menutup aurat apabila mengerjakan solat. Sedangkan tika bertebaran di muka bumi, tanpa segan silu mempamerkan aurat masing-masing.
Andaian kita
Kata orang, zaman ini zaman teknologi. Bukan zaman berbungkus-bungkus lagi. Hari ini semuanya berfesyen, dedah sana, dedah sini. Orang yang tunduk pandangan, berjalan sopan akan ketinggalan. Islam dipandang tidak up to date dengan zaman. Ada pula menyangka, aurat itu cukup dengan bertudung kepala. Baju ketat, lengan terdedah tidak mengapa. Disebabkan itu, etika berpakaian korporat lebih banyak yang bertutup tapi terbuka. Syarikat-syarikat pula menetapkan kod pemakaian yang menggiurkan kerana jika ikut syariat katanya susah hendak bekerja. Tidak sesuai.
"Tak biasalah pakai seluar panjang main bola, alergik," jawabnya sambil tertawa. Lihatlah, begitu mudah kita beralasan untuk meremehkan hukum Tuhan. Sama ada faham atau tidak, yang pasti kita tahu itu bukannya undang-undang ciptaan manusia yang banyak cacat cela.
Apabila memperkatakan tentang aurat tidak perlu rasanya memanjangkan bicara tentang erti dan makna bahasanya. Setiap insan yang bergelar Muslim pastinya akan mengerti bila dibahaskan perihal aurat.
Tanyalah pada anak kecil dalam lingkungan 9-10 tahun, mereka pasti mampu menjawab orang lelaki auratnya antara pusat hingga lutut. Manakala yang perempuan wajib tutup seluruh tubuhnya kecuali tangan dan muka.
Dalam firman Allah S.W.T: Wahai anak-anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu (bahan-bahan untuk) pakaian menutup aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa taqwa itulah yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda (limpah kurnia) Allah (dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya) supaya mereka mengenangnya (dan bersyukur). [al-A'raf:26]
Perintah Allah jelas, pakaian diciptakan sebagai pelindung keaiban fizikal manusia. Namun, realitinya berbeza, ramai dalam kalangan kita hari ini hanya menutup aurat apabila mengerjakan solat. Sedangkan tika bertebaran di muka bumi, tanpa segan silu mempamerkan aurat masing-masing.
Andaian kita
Kata orang, zaman ini zaman teknologi. Bukan zaman berbungkus-bungkus lagi. Hari ini semuanya berfesyen, dedah sana, dedah sini. Orang yang tunduk pandangan, berjalan sopan akan ketinggalan. Islam dipandang tidak up to date dengan zaman. Ada pula menyangka, aurat itu cukup dengan bertudung kepala. Baju ketat, lengan terdedah tidak mengapa. Disebabkan itu, etika berpakaian korporat lebih banyak yang bertutup tapi terbuka. Syarikat-syarikat pula menetapkan kod pemakaian yang menggiurkan kerana jika ikut syariat katanya susah hendak bekerja. Tidak sesuai.
Sejauh Mana Usaha Kita Melindungi Aurat?
Apabila berbicara tentang aurat, selalunya kita memfokuskannya kepada kaum wanita. Adakah mereka sahaja yang wajib menjaga dan menutup aurat? Bagaimana pula dengan kaum lelaki? Sebenarnya, dalam hal-hal berkaitan aurat, kedua-duanya tidak terkecuali daripada kewajipan menjaga dan menutup aurat. Bagaimanapun, kaum wanita sering dipandang berat akan hal ini kerana pada wanita ada tarikan sehingga ia boleh menimbulkan fitnah.
Walaupun isu aurat sering dibahaskan dan menjadi topik perbualan dalam kehidupan seharian, namun ia dipandang sepi oleh umat Islam sendiri.
Jika cetek ilmu sekalipun, tidakkah mereka memerhatikan mengapa ada Muslim dan Muslimah yang begitu menjaga dari aspek pemakaian mereka tanpa mendedahkan aurat dan mengapa pula kita dengan ringkasnya memakai kemeja-T tanpa lengan bagi wanita, berseluar pendek dan tidak mengenakan tudung?
Walaupun ramai yang sudah tahu tentang hukum larangan membuka aurat akan tetapi mungkin ada yang terkeliru dan salah faham akan konsep menutup aurat dalam Islam atau pun sengaja buat-buat tidak faham (membuka aurat dengan sengaja). Masing-masing mempunyai hak sendiri dalam menentukan cara hidup, namun itulah silapnya.
Solat Dengan Pakaian Harian
Menurut Pensyarah Bahasa Arab di Pusat Bahasa, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia , Dr. Marsufah Jalil, aurat adalah sesuatu yang mengaibkan. Sekiranya kita membuka aurat tersebut, maka ia akan menyebabkan keaiban dalam masyarakat. Dalam Islam, aurat mempunyai had-hadnya iaitu aurat wanita sesama wanita Muslim, aurat wanita Muslim dengan wanita non-Muslim dan aurat wanita dengan lelaki mahram dan bukan mahram.
"Sesetengah wanita beranggapan menutup aurat itu cukup sekadar memakai tudung serta memakai pakaian yang menutup tubuh sahaja. Sedangkan ia masih tidak memenuhi ciri-ciri yang digariskan dalam Islam iaitu memakai pakaian yang ketat, jarang dan menampakkan bentuk tubuh badan."
Walaupun isu aurat sering dibahaskan dan menjadi topik perbualan dalam kehidupan seharian, namun ia dipandang sepi oleh umat Islam sendiri.
Jika cetek ilmu sekalipun, tidakkah mereka memerhatikan mengapa ada Muslim dan Muslimah yang begitu menjaga dari aspek pemakaian mereka tanpa mendedahkan aurat dan mengapa pula kita dengan ringkasnya memakai kemeja-T tanpa lengan bagi wanita, berseluar pendek dan tidak mengenakan tudung?
Walaupun ramai yang sudah tahu tentang hukum larangan membuka aurat akan tetapi mungkin ada yang terkeliru dan salah faham akan konsep menutup aurat dalam Islam atau pun sengaja buat-buat tidak faham (membuka aurat dengan sengaja). Masing-masing mempunyai hak sendiri dalam menentukan cara hidup, namun itulah silapnya.
Solat Dengan Pakaian Harian
Menurut Pensyarah Bahasa Arab di Pusat Bahasa, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia , Dr. Marsufah Jalil, aurat adalah sesuatu yang mengaibkan. Sekiranya kita membuka aurat tersebut, maka ia akan menyebabkan keaiban dalam masyarakat. Dalam Islam, aurat mempunyai had-hadnya iaitu aurat wanita sesama wanita Muslim, aurat wanita Muslim dengan wanita non-Muslim dan aurat wanita dengan lelaki mahram dan bukan mahram.
"Sesetengah wanita beranggapan menutup aurat itu cukup sekadar memakai tudung serta memakai pakaian yang menutup tubuh sahaja. Sedangkan ia masih tidak memenuhi ciri-ciri yang digariskan dalam Islam iaitu memakai pakaian yang ketat, jarang dan menampakkan bentuk tubuh badan."
Cara Meleraikan Nafsu
Daripada Jabir Bin Abdullah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W melihat seorang wanita, lalu baginda mendatangi Zainab, isteri baginda yang sedang menyamak kulit miliknya. Kemudian Rasulullah S.A.W memenuhi keinginan baginda. Setelah itu, baginda keluar kepada para sahabat, lalu kemudian baginda bersabda: "Sesungguhnya wanita itu bila dilihat daripada depan dan belakang tampak memikat kerana ada pengaruh syaitan. Apabila seseorang itu melihat lalu terpikat, maka segeralah pulang untuk menyetubuhi isterinya, kerana itu dapat meleraikan nafsunya." - Hadis riwayat Muslim (no: 1403)
Hadis ini mengisahkan kisah Rasulullah S.A.W dimana pada suatu ketika baginda terlihat seorang wanita daripada jarak jauh dan kemudian dirinya khuatir (Padahal baginda ma'sum) terjerumus kepada sesuatu. Baginda sangat kagum melihat wanita tersebut, dan baginda juga berasa sesuatu yang berbentuk perasaan suka. Baginda kemudiannya pulang kerumah dan bertemu isteri baginda Zainab , dan ketika itu isteri baginda sedang menyamak kulit. Namun, Rasulullah S.A.W tidak bergegas meleraikan nafsunya akan tetapi beliau menunggu sehingga si isteri selesai daripada pekerjaannya. Setelah selesai barulah kedua-duanya memenuhi hajat masing-masing .
Setelah itu baginda keluar menemui para sahabatnya dan bersabda seperti yang diatas yakni baginda berusaha untuk menolak dan mencegah munculnya godaan syaitan yang ditujukan padanya.
Hal ini samalah seperti nikah. Mengapa disyariatkan untuk bernikah? Nikah disyariatkan kerana ia merupakan sesuatu yang wajib bagi orang yang memerlukannya, kerana khuatir mereka terjerumus ke lembah zina.
Rasulullah S.A.W tidak melihat wanita tersebut dengan sengaja dan perasaan suka tersebut hanya terlintas secara tidak sengaja.
Oleh sebab itu Allah memerintahkan kaum lelaki dan wanita untuk menundukkan pandangan serta menjaga kemuliaan diri.
Firman Allah: "Katakanlah kepada lelaki yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memlihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan"
"Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka perlihatkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain tudung ke dadanya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka atau putera-putera suami mereka atau saudara-saudara lelaki mereka atau putera-putera saudara mereka , atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam..." -An-Nur
Sesungguhnya syaitan mendatangi kaum lelaki darpada depan dan juga belakang. Jikalau daripada depan syaitan memperdayakan lelaki pada wajah dan payudara kaum wanita manakala daripada belakang syaitan memperdayakan kaum lelaki pada pinggul dan kemaluannya.
Syaitan mempunyai pelbagai taktik kotor untuk memperdayakan manusia. Oleh sebab itu kita harus berusaha melawan godaan syaitan yang sebenarnya akan membawa kepada kehancuran buat kita. Wallahualam.
Hadis ini mengisahkan kisah Rasulullah S.A.W dimana pada suatu ketika baginda terlihat seorang wanita daripada jarak jauh dan kemudian dirinya khuatir (Padahal baginda ma'sum) terjerumus kepada sesuatu. Baginda sangat kagum melihat wanita tersebut, dan baginda juga berasa sesuatu yang berbentuk perasaan suka. Baginda kemudiannya pulang kerumah dan bertemu isteri baginda Zainab , dan ketika itu isteri baginda sedang menyamak kulit. Namun, Rasulullah S.A.W tidak bergegas meleraikan nafsunya akan tetapi beliau menunggu sehingga si isteri selesai daripada pekerjaannya. Setelah selesai barulah kedua-duanya memenuhi hajat masing-masing .
Setelah itu baginda keluar menemui para sahabatnya dan bersabda seperti yang diatas yakni baginda berusaha untuk menolak dan mencegah munculnya godaan syaitan yang ditujukan padanya.
Hal ini samalah seperti nikah. Mengapa disyariatkan untuk bernikah? Nikah disyariatkan kerana ia merupakan sesuatu yang wajib bagi orang yang memerlukannya, kerana khuatir mereka terjerumus ke lembah zina.
Rasulullah S.A.W tidak melihat wanita tersebut dengan sengaja dan perasaan suka tersebut hanya terlintas secara tidak sengaja.
Oleh sebab itu Allah memerintahkan kaum lelaki dan wanita untuk menundukkan pandangan serta menjaga kemuliaan diri.
Firman Allah: "Katakanlah kepada lelaki yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memlihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan"
"Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangan dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka perlihatkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain tudung ke dadanya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka atau putera-putera suami mereka atau saudara-saudara lelaki mereka atau putera-putera saudara mereka , atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam..." -An-Nur
Sesungguhnya syaitan mendatangi kaum lelaki darpada depan dan juga belakang. Jikalau daripada depan syaitan memperdayakan lelaki pada wajah dan payudara kaum wanita manakala daripada belakang syaitan memperdayakan kaum lelaki pada pinggul dan kemaluannya.
Syaitan mempunyai pelbagai taktik kotor untuk memperdayakan manusia. Oleh sebab itu kita harus berusaha melawan godaan syaitan yang sebenarnya akan membawa kepada kehancuran buat kita. Wallahualam.
Wednesday, August 3, 2011
Mari Menderma!
PERHATIAN Kepada Menteri-Menteri, Jutawan, Orang Kaya Dan Anak Orang Kaya Di Luar Sana. Kekayaan Anda Bukan Milik Anda Semua. 1/3 Sahaja Milik Anda. Keluarkan Duit, Bagi Orang Miskin Makan, Sedekah Rumah Anak-Anak Yatim. Banyakkan Sedekah Di Bulan Ramadhan. Buat Dengan IKHLAS. Sesungguhnya Allah Tidak Melihat Rupa Paras Dan Harta Benda Kamu, Tetapi Ia Melihat Hati Dan Amalan Kamu"
Rumah Anak Yatim Tambunan Sabah
Peti Surat No. 36, 89657 Tambunan, Sabah
Tel : 087 - 774120
website: http://rumahanakyatimtambunan.blogspot.com/
Rumah Anak Yatim al aman beaufort
Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Sabah, Peti Surat 225,
89808 Beaufort, Sabah
Tel : 087 - 774120
website: http://rumahanakyatimalaman.blogspot.com/
YAYASAN KEBAJIKAN SURIA
Office Address: Lot. 8, Ground Floor,
Taman Cempaka, Mile 4.5 Jalan Tuaran,
88450 Kota Kinabalu
Tel.: 088-423954/423957
Rumah Putera Harapan
Lot No 3, Bangunan Serbaguna Koperasi Bakti Peti Surat 960, 89308 Ranau Sabah, Malaysia. +60198993315 | +60198833197 | +6088876296
http://rph-wadah.blogspot.com/
Rumah Anak Yatim Tambunan Sabah
Peti Surat No. 36, 89657 Tambunan, Sabah
Tel : 087 - 774120
website: http://rumahanakyatimtambunan.blogspot.com/
Rumah Anak Yatim al aman beaufort
Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Sabah, Peti Surat 225,
89808 Beaufort, Sabah
Tel : 087 - 774120
website: http://rumahanakyatimalaman.blogspot.com/
YAYASAN KEBAJIKAN SURIA
Office Address: Lot. 8, Ground Floor,
Taman Cempaka, Mile 4.5 Jalan Tuaran,
88450 Kota Kinabalu
Tel.: 088-423954/423957
Rumah Putera Harapan
Lot No 3, Bangunan Serbaguna Koperasi Bakti Peti Surat 960, 89308 Ranau Sabah, Malaysia. +60198993315 | +60198833197 | +6088876296
http://rph-wadah.blogspot.com/
Ayat-Ayat Ruqyah
ruqyah
Dalam cara rawatan Islam, perawat akan membacakan beberapa potong ayat-ayat Al-Quran supaya pesakit dapat mendengarnya dengan khusyuk. Bagi mereka yang ada gangguan, biasanya apabila dibacakan Al-Quran pada telinganya, si Jin, syaitan atau iblis yang berada di dalam tubuh si pesakit itu akan merasa panas dan lama-kelamaan dia tidak akan boleh bertahan dengan berdiam diri.
Maka timbul lah berbagai reaksi dari pesakit itu. Antaranya ialah pesakit akan rasa:
- pening-pening kepala
- mabuk
- muntah-muntah
- menggeletar
- pengsan
- seram-sejuk
- berdebar-debar
Untuk makluman, ayat-ayat Al-Quran yang biasa digunakan untuk rawatan makhluk halus adalah lebih dikenali sebagai Ayat-ayat Ruqyah.
CARA MENGGUNAKAN MP3 RUQYAH SYAR’IYAH
1) Bagi kesihatan diri dan keluarga,pasangkan cd/mp3 ini didalam rumah/premis perniagaan 3x sehari atau pasangkan dari malam sampai pagi (auto repeat).
2) Bagi pesakit gangguan jin,dilarang memasangnya didalam kereta,kesannya akan mengakibatkan kita mengantuk dan mengganggu pemanduan.
3) Bagi anak-anak yang menangis diwaktu malam,anda perlu pasangkan dengan kuat,insyaAllah jin/syaitan akan lari dari mengganggu anak-anak anda.
4) Untuk merawat histeria,sihir,saka dan lambat jodoh,sediakan 3botol besar air mineral,buka penutupnya dan pasangkan cd/mp3 ruqyah ini 3round sebelah air tadi (kira-kira 1jam 20minit).Air tadi dibuat minum seteguk untuk 3x sehari dan lakukan hari berikutnya sehingga air tadi habis.Tiap-tiap lepas solat perlu baca qursy 3x dan al insyirah 3x secara istiqomah.Kemudian sebelah malamnya pula,cd/mp3 ruqyah ini hendaklah dipasang dari malam sampai pagi selama sebulan.
5) Bagi memulihkan rumah/premis perniagaan yang bermasalah,cuma pasangkan 3x sehari untuk 3hari berturut-turut.
6) Jika kita sering mengalami masalah malas dan badan terasa berat,perdengarkan cd/mp3 ruqyah ini 3x sehari,insyaAllah kita akan cergas dan kembali bersemangat.
*BAGI UNTUK MENDAPATKAN KESEMBUHAN YANG MAKSIMUM BILA MENDENGAR MP3/CD RUQYAH INI,SILA PEJAMKAN MATA DAN DENGAR SEHINGGA TAMAT TANPA MENGIKUT BACAANNYA DIMULUT ATAUPUN DIHATI*
Urutan Ayat-Ayat Ruqyah || No; Nama Surah; Juzuk; Ayat
1 Al-Fatihah 1 Seluruhnya
2 Al-Baqarah 1 1-5
3 Al-Baqarah 1 102
4 Al-Baqarah 2 163-164
5 Al-Baqarah (Ayatul Kursi) 3 255
6 Al-Baqarah 3 285-286
7 Ali-Imran 3 18-19
8 Al-’Araf 8 54-56
9 Al-’Araf 9 117-122
10 Yunus 11 81-82
11 Toha 16 69
12 Al-Mukminun 18 115-118
13 As-Soffaat 23 1-10
14 Al-Ahqaaf 26 29-32
15 Ar-Rahman 27 33-36
16 Al-Hasyr 28 21-24
17 Al-Jin 29 1-9
18 Al-Ikhlas 30 Seluruhnya
19 Al-Falaq 30 Seluruhnya
20 An-Naas 30 Seluruhnya
Selain mengubati penyakit yang melibatkan jin dan syaitan, amalkan memasang audio ini di rumah terutamanya jika anda baru berpindah ataupun merasakan ada sesuatu tidak kena pada tempat tinggal anda. Sebar-sebarkanlah perkara ini kerana mungkin ada keperluannya pada insan yang memerlukan. InsyaAllah.
COPY LINK INI UNTUK MUAT TURUN MP3 AYAT-AYAT RUQYAH
http://www.mediafire.com/?mnty1mrzyyg
Dalam cara rawatan Islam, perawat akan membacakan beberapa potong ayat-ayat Al-Quran supaya pesakit dapat mendengarnya dengan khusyuk. Bagi mereka yang ada gangguan, biasanya apabila dibacakan Al-Quran pada telinganya, si Jin, syaitan atau iblis yang berada di dalam tubuh si pesakit itu akan merasa panas dan lama-kelamaan dia tidak akan boleh bertahan dengan berdiam diri.
Maka timbul lah berbagai reaksi dari pesakit itu. Antaranya ialah pesakit akan rasa:
- pening-pening kepala
- mabuk
- muntah-muntah
- menggeletar
- pengsan
- seram-sejuk
- berdebar-debar
Untuk makluman, ayat-ayat Al-Quran yang biasa digunakan untuk rawatan makhluk halus adalah lebih dikenali sebagai Ayat-ayat Ruqyah.
CARA MENGGUNAKAN MP3 RUQYAH SYAR’IYAH
1) Bagi kesihatan diri dan keluarga,pasangkan cd/mp3 ini didalam rumah/premis perniagaan 3x sehari atau pasangkan dari malam sampai pagi (auto repeat).
2) Bagi pesakit gangguan jin,dilarang memasangnya didalam kereta,kesannya akan mengakibatkan kita mengantuk dan mengganggu pemanduan.
3) Bagi anak-anak yang menangis diwaktu malam,anda perlu pasangkan dengan kuat,insyaAllah jin/syaitan akan lari dari mengganggu anak-anak anda.
4) Untuk merawat histeria,sihir,saka dan lambat jodoh,sediakan 3botol besar air mineral,buka penutupnya dan pasangkan cd/mp3 ruqyah ini 3round sebelah air tadi (kira-kira 1jam 20minit).Air tadi dibuat minum seteguk untuk 3x sehari dan lakukan hari berikutnya sehingga air tadi habis.Tiap-tiap lepas solat perlu baca qursy 3x dan al insyirah 3x secara istiqomah.Kemudian sebelah malamnya pula,cd/mp3 ruqyah ini hendaklah dipasang dari malam sampai pagi selama sebulan.
5) Bagi memulihkan rumah/premis perniagaan yang bermasalah,cuma pasangkan 3x sehari untuk 3hari berturut-turut.
6) Jika kita sering mengalami masalah malas dan badan terasa berat,perdengarkan cd/mp3 ruqyah ini 3x sehari,insyaAllah kita akan cergas dan kembali bersemangat.
*BAGI UNTUK MENDAPATKAN KESEMBUHAN YANG MAKSIMUM BILA MENDENGAR MP3/CD RUQYAH INI,SILA PEJAMKAN MATA DAN DENGAR SEHINGGA TAMAT TANPA MENGIKUT BACAANNYA DIMULUT ATAUPUN DIHATI*
Urutan Ayat-Ayat Ruqyah || No; Nama Surah; Juzuk; Ayat
1 Al-Fatihah 1 Seluruhnya
2 Al-Baqarah 1 1-5
3 Al-Baqarah 1 102
4 Al-Baqarah 2 163-164
5 Al-Baqarah (Ayatul Kursi) 3 255
6 Al-Baqarah 3 285-286
7 Ali-Imran 3 18-19
8 Al-’Araf 8 54-56
9 Al-’Araf 9 117-122
10 Yunus 11 81-82
11 Toha 16 69
12 Al-Mukminun 18 115-118
13 As-Soffaat 23 1-10
14 Al-Ahqaaf 26 29-32
15 Ar-Rahman 27 33-36
16 Al-Hasyr 28 21-24
17 Al-Jin 29 1-9
18 Al-Ikhlas 30 Seluruhnya
19 Al-Falaq 30 Seluruhnya
20 An-Naas 30 Seluruhnya
Selain mengubati penyakit yang melibatkan jin dan syaitan, amalkan memasang audio ini di rumah terutamanya jika anda baru berpindah ataupun merasakan ada sesuatu tidak kena pada tempat tinggal anda. Sebar-sebarkanlah perkara ini kerana mungkin ada keperluannya pada insan yang memerlukan. InsyaAllah.
COPY LINK INI UNTUK MUAT TURUN MP3 AYAT-AYAT RUQYAH
http://www.mediafire.com/?mnty1mrzyyg
Tuesday, August 2, 2011
KELEMBUTAN CINTA YANG MENIKAM
Bulan tersenyum saat malam bertandang,
Membawa seindah rasa pada sang bintang,
Hati resah tika rasa itu datang,
Nadi Iman mula bergoyang-goyang.
Kerdilnya hamba dirasakan,
Kapal diri tidak mampu dinakhodakan,
Berirama sungguh bisikan Syaitan,
Akal terlena nafsu dikejutkan.
Jiwa bertanya pada tuan,
Adakah ini fitrah manusiawan,
Kadang ikut Tuhan kadang ikut Syaitan,
Dangkalnya Iman jiwa tidak keruan.
Wahai Sang Tuhan,
Ku tangisi ombak harapan,
Ku titip dalam sebuah kiriman,
Agar dibersihi nista dari insan,
Biar pengakhiranku dalam keindahan,
Agar hidupku tidak hilang keredhaan,
Mahu ku jejak Syurga yang diidamkan.
Membawa seindah rasa pada sang bintang,
Hati resah tika rasa itu datang,
Nadi Iman mula bergoyang-goyang.
Kerdilnya hamba dirasakan,
Kapal diri tidak mampu dinakhodakan,
Berirama sungguh bisikan Syaitan,
Akal terlena nafsu dikejutkan.
Jiwa bertanya pada tuan,
Adakah ini fitrah manusiawan,
Kadang ikut Tuhan kadang ikut Syaitan,
Dangkalnya Iman jiwa tidak keruan.
Wahai Sang Tuhan,
Ku tangisi ombak harapan,
Ku titip dalam sebuah kiriman,
Agar dibersihi nista dari insan,
Biar pengakhiranku dalam keindahan,
Agar hidupku tidak hilang keredhaan,
Mahu ku jejak Syurga yang diidamkan.
BENARKAH KAU CINTA
Benarkah kau cinta,
Pada Sang Pencipta,
Yang mencipta dirimu dengan segala keelokan,
Yang mencukupkan dari segala kekurangan.
Sedang dirimu masih lalai menunaikan amanah,
Pancainderamu kurang digerakkan ke arah redha-Nya
Bibirmu masih berat mengucapkan kalimah-kalimah zikrullah,
Sebagai bukti rasa cinta seorang hamba.
Benarkah kau cinta,
Pada susuk tubuh mulia bergelar utusan Allah,
Penyampai risalah agung, pembawa rahmat sekelian alam,
Tika sunnah hidup Baginda masih jauh dari pengamalan,
Selawat dan salam tiada kedengaran,
Begitukah pameran cinta seorang umat.
Benarkah kau cinta,
Pada dua insan yang melahirkanmu,
Menjaga dan mendidikmu sehingga mengenali diri,
Tetapi kau masih tak mengerti,
Bagaimana membalas jasa suci,
Membiar diri hanyut dalam fana duniawi.
Benarkah kau cinta,
Pada sahabat yang sentiasa menjadi pendampingmu,
Bersama berkongsi rasa suka dan duka hidupmu,
Tetapi ma'ruf jarang sekali kau ajaki,
Perkara munkar susah sekali ditegahi,
Beginikah luahan cinta seorang sahabat sejati.
Fahamilah makna cinta,
Jangan kau kelam dengan kalimahnya,
Agar iman tidak terus dirosak munafik ,
Carilah jawapan dalam kembara hidup ini,
Kepada sebuah persoalan,
Benarkah kau cinta...
Pada Sang Pencipta,
Yang mencipta dirimu dengan segala keelokan,
Yang mencukupkan dari segala kekurangan.
Sedang dirimu masih lalai menunaikan amanah,
Pancainderamu kurang digerakkan ke arah redha-Nya
Bibirmu masih berat mengucapkan kalimah-kalimah zikrullah,
Sebagai bukti rasa cinta seorang hamba.
Benarkah kau cinta,
Pada susuk tubuh mulia bergelar utusan Allah,
Penyampai risalah agung, pembawa rahmat sekelian alam,
Tika sunnah hidup Baginda masih jauh dari pengamalan,
Selawat dan salam tiada kedengaran,
Begitukah pameran cinta seorang umat.
Benarkah kau cinta,
Pada dua insan yang melahirkanmu,
Menjaga dan mendidikmu sehingga mengenali diri,
Tetapi kau masih tak mengerti,
Bagaimana membalas jasa suci,
Membiar diri hanyut dalam fana duniawi.
Benarkah kau cinta,
Pada sahabat yang sentiasa menjadi pendampingmu,
Bersama berkongsi rasa suka dan duka hidupmu,
Tetapi ma'ruf jarang sekali kau ajaki,
Perkara munkar susah sekali ditegahi,
Beginikah luahan cinta seorang sahabat sejati.
Fahamilah makna cinta,
Jangan kau kelam dengan kalimahnya,
Agar iman tidak terus dirosak munafik ,
Carilah jawapan dalam kembara hidup ini,
Kepada sebuah persoalan,
Benarkah kau cinta...
MAK, SAYA SAYANG MAK
Isk.. isk.. isk.. Aku menangis, aku terkedu. Ya Allah, Kau ampunkanlah aku dan cucurilah roh ibuku di kalangan orang yang beriman.
Hamba-Mu ni anak yang derhaka, anak yang tidak mengenang jasa.
Hamba-Mu ini tak tahu menilai intan dan kaca.
Hamba-Mu ni alpa dan asyik dengan keseronokan dunia, bangga dengan diri sendiri, ego...
Kini semuanya tidak berguna lagi, ibuku telah tiada.
Dan aku anak tunggalnya yang diharap-harapkannya gagal memberi kasih sayang dan menjaganya di usia tua..
Oh! Kejamnya hamba-Mu ini...
Aku mengimbau....
"Man, malu mak! Semua kawan-kawan Man mengejek Man. Mereka kata mak Man raksasa, hodoh. Ada satu mata aja."
"Biarlah Man, lama-lama mereka akan penat bercakap. Mereka akan berhenti mengata Man lagi."
"Arghhh... Man tak peduli mak. Mereka sentiasa mengejek Man.
Mak janganlah datang ke sekolah Man lagi. Man malu mak.. Man ada mak yang hodoh, mata satu. Man malu mak!"
Rizman bangun lalu pergi ke biliknya. Dia berazam nak belajar sebaik mungkin dan keluar belajar jauh dari kampungnya.
Ibunya sayu melihat anak tunggal kesayangannya itu.
Tapi dia tetap bersabar dan sentiasa mendoakan kebahagiaan dan kejayaan anaknya itu.
Akhirnya Rizman berjaya melanjutkan pelajaran hingga ke luar negara dalam bidang perubatan.
Dia berjaya menjadi seorang pakar bedah yang berjaya.
Sepanjang tempoh tersebut, dia tak pernah mengirim berita atau melawat ibunya di kampung.
Namun ibunya tetap gembira apabila mengetahui kejayaan anaknya dan sentiasa mendoakan kejayaan untuk anak kesayangannya itu.
Rizman seolah-olah telah melupai ibunya, dia malu kerana maknya bermata satu, hodoh ibarat raksasa.
Ibunya mendapat tahu yang Rizman kini telah bertugas ibu kota.
Anaknya itu kini menjadi doktor pakar di sebuah hospital swasta tersohor di Malaysia.
Anaknya juga telah berkahwin dengan seorang anak Dato' dan mempunyai dua orang cahaya mata - seorang putera dan seorang puteri.
Hati ibunya melonjak-lonjak ingin bertemu dengan anak kesayangannya itu.
Dia bertekad yang dia mesti berjumpa dengan anaknya di ibu kota!
Suatu hari, ibunya menaiki teksi ke ibu kota.
Dia menuju ke rumah anaknya di kawasan elit, kawasan orang-orang berada dan berjaya.
Siapa yang tak kenal anaknya – doktor pakar bedah yang berjaya dan tersohor di Malaysia!
Setiba di banglo anaknya itu, ibunya itu menekan suis loceng rumah di pagar rumah tersebut.
"Keretanya ada, lagipun hari ni hari minggu, pasti anakku ada di rumah," getus ibunya.
Seorang pembantu rumah separuh umur datang dan menanya,
"Mahu apa makcik? Nak jumpa siapa?"
"Makcik nak jumpa dengan anak makcik."
"Anak makcik? Siapa?"
"Dr. Rizman tu anak makcik, anak tunggal makcik."
"Ooo... sekejap makcik ya, nanti saya panggil tuan."
Pembantu rumah tersebut bergegas masuk ke dalam rumah untuk memaklumkan kepada Dr. Rizman.
Sebentar kemudian, Rizman keluar dengan anak sulungnya, Aiman.
"Siapa kau wahai orang tua?"
"Man.. anak mak, intan payung mak, ni mak ni. Mak baru jer sampai dari kampung."
"Mak? Mak aku dah lama tiada. Aku tiada mak yang bermata satu dan hodoh macam kamu ni. Aku orang yang berjaya, takkan mak aku rupa macam ni?"
"Ayah.. Aiman takut ayah. Nenek ni mata satu, macam hantu!"
"Kau dengar tu orang tua, berambus kau dari sini. Jangan kau cuba nak menakutkan anakku ini pula! Berambus! Kau bukan mak aku!"
"Sampai hati kau Man, ni mak ni. Mak yang membesarkan kau dari kecil hingga kau dewasa"
"Arghh.. mak aku dah tiada. Pergi kau dari sini! Jangan ganggu keluarga aku ni wahai orang tua!"
Maknya menangis dan dengan penuh hiba, maknya beredar kerana dia tidak mahu menakutkan cucunya dan menjatuhkan maruah anaknya. Dia melangkah longlai dan hilang di puput bayu...
Malam-malam yang mendatang, Rizman sering bermimpi yang dia dibakar oleh api yang marak menyala.
Api itu seolah-olah takkan padam malah semakin marak menjulang tinggi. Bisa menelan apa saja yang dibakarnya.
Rizman rasa panas yang amat membara dan dia meminta tolong untuk di keluarkan daripada panas api tersebut.
Tiba-tiba dia terdengar satu suara,
"Kau akan kekal dalam api ini selama-lamanya kerana kau telah derhaka kepada ibumu yang melahirkan dan membesarkan kamu. Maka sinilah tempat mu yang paling sesuai sehingga ke akhir masa mu!"
Rizman terkejut dan bingkas bangun dari tidurnya. Dia beristighfar.
Memikirkan mimpinya itu yang masuk kali ini dah hamper tujuh hari berturut-turut dengan mimpi yang sama.
Perasaan sebak tiba-tiba datang melanda dirinya. Dia berasa amat berdosa dengan ibunya.
Rizman bertekad. Dia mesti pergi berjumpa ibunya esok. Mesti!
Setibanya di kampung, rumah ibunya bertutup rapat dan begitu sunyi.
Rizman memberi salam namun tiada siapa yang menjawab.
Tiba-tiba, Fuad; kawan Rizman sewaktu kecil menegur Rizman.
"Hoi anak derhaka! Baru sekarang kau nak balik? Buat apa kau balik, pergilah duduk di bandar sana. Sini kampung, tempat orang susah dan tak bersekolah! Buat apa kau nak balik sini?"
"Aku nak jumpa mak aku. Aku banyak dosa dengan dia. Aku nak memohon maaf dengan dia. Kau nampak mak aku Fuad?"
"Hoh.. dah buat salah senang-senang kau nak minta maaf ya. Kau tahu tak betapa besarnya dosa kita jika kita menderhakai kedua ibu bapa kita? Kau tahu tak?" herdik Fuad.
"Aku dah sedar, aku insaf, aku nak jumpa mak aku. Mana dia Fuad?"
"Kau terlambat Man, dia dah tiada. Baru dua hari lepas dia dah kembali ke rahmatullah"
"Apa?"
Man terjelepuk ke tanah menangisi kematian ibunya. Dia sedar yang dosanya tidak akan dapat diampunkan kerana kesalahannya dengan ibunya itu!
"Sebelum mak kau meninggal, dia ada tinggalkan satu surat kat kau. Nah! Kau pikirlah sendiri."
Man mengambil surat tu dan membaca...
Ke hadapan anak mak yang mak sayangi,
Mak berbangga kerana mak ada anak yang cerdik, pandai dan berjaya. Mak tumpang gembira.
Mak gembira kerana dapat juga melihat cucu mak yang dah besar tu. Mak tahu yang Man juga sangat sayang anak Man tu sama seperti mak menyayangi anak mak.
Mak dulu ada seorang anak. Pada waktu dia kecil-kecil dahulu, anak mak ni kemalangan. Matanya tertusuk dengan ranting kayu. Matanya buta. Mak rasa sangat sedih dan susah hati. Mak rasa seperti hidup mak dah berakhir.
Mak tak sanggup melihat anak mak itu dalam keadaan buta sebelah mata. Nanti kawan-kawannya ejek dia nanti macam mana? Mak tekad. Mak akan menghadiahkan sebelah mata mak kepada anak mak ini supaya dia boleh melihat dunia yang indah ini dan berjaya di masa hadapan.
Mak tak apa. Jika anak mak berjaya maka mak amat gembira kerana anak mak berjaya kerana dia dapat melihat melalui mata mak itu. Biarlah dia melihat dunia. Mak tak kisah tentang pengorbanan mak ini.
Kini segala impian dan harapan mak dah dipenuhi. Mak tetap sayangkan anak mak. Mak ampunkan segala dosa anak mak ini. Mak doakan moga anak mak ini berjaya dunia dan akhirat.
Rizman terkedu. Air matanya pantas mengalir keluar.
Barulah dia sedar, mak yang dia selama ni dia cemuh telah memberikan matanya untuk dia supaya dia boleh berjaya dan melihat dunia.
Sesal yang tiada penghujungnya menyusup masuk ke sanubari Rizman.
"Mak! Ampunkan Rizman mak! Rizman banyak dosa dengan mak! Rizman sayang mak!"jerit Rizman.
*****
Dari Abu Hurairah R.A:
Datang seorang menemui Rasulullah S.A.W dia bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling layak untuk bergaul dengan paling baiknya?" "Ibumu." Baginda S.A.W menjawab. "Kemudian siapa?", "Ibumu", "Kemudian setelahnya siapa?","Ibumu." Untuk kali berikutnya orang itu bertanya lagi, "Kemudian siapa?" "Ayahmu"jawab Baginda Rasulullah S.A.W.
Berbuat baiklah dengan kedua ibu bapa kita sewaktu hayat mereka kerana keredhaan Allah datang selepas kerdhaan kedua ibubapanya!
Hamba-Mu ni anak yang derhaka, anak yang tidak mengenang jasa.
Hamba-Mu ini tak tahu menilai intan dan kaca.
Hamba-Mu ni alpa dan asyik dengan keseronokan dunia, bangga dengan diri sendiri, ego...
Kini semuanya tidak berguna lagi, ibuku telah tiada.
Dan aku anak tunggalnya yang diharap-harapkannya gagal memberi kasih sayang dan menjaganya di usia tua..
Oh! Kejamnya hamba-Mu ini...
Aku mengimbau....
"Man, malu mak! Semua kawan-kawan Man mengejek Man. Mereka kata mak Man raksasa, hodoh. Ada satu mata aja."
"Biarlah Man, lama-lama mereka akan penat bercakap. Mereka akan berhenti mengata Man lagi."
"Arghhh... Man tak peduli mak. Mereka sentiasa mengejek Man.
Mak janganlah datang ke sekolah Man lagi. Man malu mak.. Man ada mak yang hodoh, mata satu. Man malu mak!"
Rizman bangun lalu pergi ke biliknya. Dia berazam nak belajar sebaik mungkin dan keluar belajar jauh dari kampungnya.
Ibunya sayu melihat anak tunggal kesayangannya itu.
Tapi dia tetap bersabar dan sentiasa mendoakan kebahagiaan dan kejayaan anaknya itu.
Akhirnya Rizman berjaya melanjutkan pelajaran hingga ke luar negara dalam bidang perubatan.
Dia berjaya menjadi seorang pakar bedah yang berjaya.
Sepanjang tempoh tersebut, dia tak pernah mengirim berita atau melawat ibunya di kampung.
Namun ibunya tetap gembira apabila mengetahui kejayaan anaknya dan sentiasa mendoakan kejayaan untuk anak kesayangannya itu.
Rizman seolah-olah telah melupai ibunya, dia malu kerana maknya bermata satu, hodoh ibarat raksasa.
Ibunya mendapat tahu yang Rizman kini telah bertugas ibu kota.
Anaknya itu kini menjadi doktor pakar di sebuah hospital swasta tersohor di Malaysia.
Anaknya juga telah berkahwin dengan seorang anak Dato' dan mempunyai dua orang cahaya mata - seorang putera dan seorang puteri.
Hati ibunya melonjak-lonjak ingin bertemu dengan anak kesayangannya itu.
Dia bertekad yang dia mesti berjumpa dengan anaknya di ibu kota!
Suatu hari, ibunya menaiki teksi ke ibu kota.
Dia menuju ke rumah anaknya di kawasan elit, kawasan orang-orang berada dan berjaya.
Siapa yang tak kenal anaknya – doktor pakar bedah yang berjaya dan tersohor di Malaysia!
Setiba di banglo anaknya itu, ibunya itu menekan suis loceng rumah di pagar rumah tersebut.
"Keretanya ada, lagipun hari ni hari minggu, pasti anakku ada di rumah," getus ibunya.
Seorang pembantu rumah separuh umur datang dan menanya,
"Mahu apa makcik? Nak jumpa siapa?"
"Makcik nak jumpa dengan anak makcik."
"Anak makcik? Siapa?"
"Dr. Rizman tu anak makcik, anak tunggal makcik."
"Ooo... sekejap makcik ya, nanti saya panggil tuan."
Pembantu rumah tersebut bergegas masuk ke dalam rumah untuk memaklumkan kepada Dr. Rizman.
Sebentar kemudian, Rizman keluar dengan anak sulungnya, Aiman.
"Siapa kau wahai orang tua?"
"Man.. anak mak, intan payung mak, ni mak ni. Mak baru jer sampai dari kampung."
"Mak? Mak aku dah lama tiada. Aku tiada mak yang bermata satu dan hodoh macam kamu ni. Aku orang yang berjaya, takkan mak aku rupa macam ni?"
"Ayah.. Aiman takut ayah. Nenek ni mata satu, macam hantu!"
"Kau dengar tu orang tua, berambus kau dari sini. Jangan kau cuba nak menakutkan anakku ini pula! Berambus! Kau bukan mak aku!"
"Sampai hati kau Man, ni mak ni. Mak yang membesarkan kau dari kecil hingga kau dewasa"
"Arghh.. mak aku dah tiada. Pergi kau dari sini! Jangan ganggu keluarga aku ni wahai orang tua!"
Maknya menangis dan dengan penuh hiba, maknya beredar kerana dia tidak mahu menakutkan cucunya dan menjatuhkan maruah anaknya. Dia melangkah longlai dan hilang di puput bayu...
Malam-malam yang mendatang, Rizman sering bermimpi yang dia dibakar oleh api yang marak menyala.
Api itu seolah-olah takkan padam malah semakin marak menjulang tinggi. Bisa menelan apa saja yang dibakarnya.
Rizman rasa panas yang amat membara dan dia meminta tolong untuk di keluarkan daripada panas api tersebut.
Tiba-tiba dia terdengar satu suara,
"Kau akan kekal dalam api ini selama-lamanya kerana kau telah derhaka kepada ibumu yang melahirkan dan membesarkan kamu. Maka sinilah tempat mu yang paling sesuai sehingga ke akhir masa mu!"
Rizman terkejut dan bingkas bangun dari tidurnya. Dia beristighfar.
Memikirkan mimpinya itu yang masuk kali ini dah hamper tujuh hari berturut-turut dengan mimpi yang sama.
Perasaan sebak tiba-tiba datang melanda dirinya. Dia berasa amat berdosa dengan ibunya.
Rizman bertekad. Dia mesti pergi berjumpa ibunya esok. Mesti!
Setibanya di kampung, rumah ibunya bertutup rapat dan begitu sunyi.
Rizman memberi salam namun tiada siapa yang menjawab.
Tiba-tiba, Fuad; kawan Rizman sewaktu kecil menegur Rizman.
"Hoi anak derhaka! Baru sekarang kau nak balik? Buat apa kau balik, pergilah duduk di bandar sana. Sini kampung, tempat orang susah dan tak bersekolah! Buat apa kau nak balik sini?"
"Aku nak jumpa mak aku. Aku banyak dosa dengan dia. Aku nak memohon maaf dengan dia. Kau nampak mak aku Fuad?"
"Hoh.. dah buat salah senang-senang kau nak minta maaf ya. Kau tahu tak betapa besarnya dosa kita jika kita menderhakai kedua ibu bapa kita? Kau tahu tak?" herdik Fuad.
"Aku dah sedar, aku insaf, aku nak jumpa mak aku. Mana dia Fuad?"
"Kau terlambat Man, dia dah tiada. Baru dua hari lepas dia dah kembali ke rahmatullah"
"Apa?"
Man terjelepuk ke tanah menangisi kematian ibunya. Dia sedar yang dosanya tidak akan dapat diampunkan kerana kesalahannya dengan ibunya itu!
"Sebelum mak kau meninggal, dia ada tinggalkan satu surat kat kau. Nah! Kau pikirlah sendiri."
Man mengambil surat tu dan membaca...
Ke hadapan anak mak yang mak sayangi,
Mak berbangga kerana mak ada anak yang cerdik, pandai dan berjaya. Mak tumpang gembira.
Mak gembira kerana dapat juga melihat cucu mak yang dah besar tu. Mak tahu yang Man juga sangat sayang anak Man tu sama seperti mak menyayangi anak mak.
Mak dulu ada seorang anak. Pada waktu dia kecil-kecil dahulu, anak mak ni kemalangan. Matanya tertusuk dengan ranting kayu. Matanya buta. Mak rasa sangat sedih dan susah hati. Mak rasa seperti hidup mak dah berakhir.
Mak tak sanggup melihat anak mak itu dalam keadaan buta sebelah mata. Nanti kawan-kawannya ejek dia nanti macam mana? Mak tekad. Mak akan menghadiahkan sebelah mata mak kepada anak mak ini supaya dia boleh melihat dunia yang indah ini dan berjaya di masa hadapan.
Mak tak apa. Jika anak mak berjaya maka mak amat gembira kerana anak mak berjaya kerana dia dapat melihat melalui mata mak itu. Biarlah dia melihat dunia. Mak tak kisah tentang pengorbanan mak ini.
Kini segala impian dan harapan mak dah dipenuhi. Mak tetap sayangkan anak mak. Mak ampunkan segala dosa anak mak ini. Mak doakan moga anak mak ini berjaya dunia dan akhirat.
Rizman terkedu. Air matanya pantas mengalir keluar.
Barulah dia sedar, mak yang dia selama ni dia cemuh telah memberikan matanya untuk dia supaya dia boleh berjaya dan melihat dunia.
Sesal yang tiada penghujungnya menyusup masuk ke sanubari Rizman.
"Mak! Ampunkan Rizman mak! Rizman banyak dosa dengan mak! Rizman sayang mak!"jerit Rizman.
*****
Dari Abu Hurairah R.A:
Datang seorang menemui Rasulullah S.A.W dia bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling layak untuk bergaul dengan paling baiknya?" "Ibumu." Baginda S.A.W menjawab. "Kemudian siapa?", "Ibumu", "Kemudian setelahnya siapa?","Ibumu." Untuk kali berikutnya orang itu bertanya lagi, "Kemudian siapa?" "Ayahmu"jawab Baginda Rasulullah S.A.W.
Berbuat baiklah dengan kedua ibu bapa kita sewaktu hayat mereka kerana keredhaan Allah datang selepas kerdhaan kedua ibubapanya!
TENANGLAH HATI
Setiap hari kita ketawa.
Setiap hari kita jumpa kawan.
Setiap hari kita dapat apa yang kita inginkan.
Tetapi... kenapa hati kita tak gembira?
Kita sembahyang setiap hari. Kita berdoa selalu pada Allah. Kita mintak sungguh-sungguh pada Allah. Tetapi... kenapa susah sangat doa kita nak makbul? Sedangkan Allah ada berfirman, "Berdoalah pada Ku, nescaya akan Ku kabulkan..."
Apa masalah kita?
Hati kita tidak gembira sebab kita tidak pernah bersyukur dengan apa yang kita ada. Kita tak pernah nak menghargai setiap nikmat yang kita dapat. Kita asyik memikirkan benda yang kita tak ada, sampai kita lupa melihat nikmat di sekeliling kita.
Kita berdoa, tetapi kenapa payah sangat doa kita Allah nak makbulkan?
Sebab kita asyik meminta pada Allah, tetapi kita tak pernah mintak ampun pada Allah, sedangkan dosa-dosa kita terlampau banyak pada Allah. Alangkah tidak malunya kita.
Kita merintih, kita merayu agar Allah makbulkan doa kita. Tetapi, lepas kita dapat kesenangan kita lupa pada Allah, kita tidak bersyukur pada Allah. Apabila datang kesusahan, baru ingat Allah balik. Baru nak menangis, merintih... mintak Allah pandang kita. Macam mana Allah nak makbulkan doa kita?
Cuba kita renung diri kita kita. Cuba hitung, berapa kali kita sebut kalimah syukur dalam satu hari? Tak payah seminggu, cukuplah sehari sahaja. Berapa kali agaknya? Itupun kalau ada sebut la...
Pernah kita bangun malam, solat sunat? Solat tahajud? Solat taubat? Pernah?
Ada, mungkin ada, tapi dulu... waktu zaman sekolah dulu. Itupun, lepas kena ketuk dengan warden, suruh bangun. Lepas tu... ada? Ada, time dah nak exam... waktu rasa result macam ada aura nak fail. Siap buat solat hajat lagi! Lepas dapat result tu, ada tak buat sujud syukur? Hmm... entah la, tak ingat pulak.
Hari-hari kita buat baik. Kita tolong orang. Kita sedekah dekat orang. Kita buat macam-macam. Tetapi kenapa kita tak dapat nak rasa kemanisan setiap perbuatan yang kita lakukan itu? Hati kita tetap juga tak tenang. Kenapa ye?
Sebab dalam hati kita tak ada sifat ikhlas. Mulut cakap ikhlas, hati kata lain. Macam mana tu? Kita tolong orang sebab nak harapkan balasan. Nakkan pujian. Nakkan nama. Kita riak dengan setiap kebaikan yang kita buat. Macam mana hati nak tenang?
Bila dapat kejayaan, kita bangga dengan apa yang kita ada. Mula nak menunjuk-nunjuk dekat orang. Sampai lupa siapa sebenarnya yang bagi kejayaan itu dekat kita.
Alangkah tidak malunya kita... sedangkan Allah menciptakan kita sebagai khalifah di bumi ni.
Kitalah sebaik-baik kejadian yang Allah pernah ciptakan sehingga semua makhluk sujud pada bapa kita, Nabi Adam kecuali Iblis Laknatullah.
Betapa Allah muliakan kejadian manusia.
Tapi, kita sendiri tidak memelihara diri kita. Kita lupa tanggungjawab kita sebagai hamba. Kita lupa kepada yang mencipta diri kita. Bahkan, kita alpa dengan nikmat yang ada.
Nabi Muhammad S.A.W, pada saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda masih memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali sayang Rasulullah pada kita. Tapi kita...? Kita lupa pada Baginda Rasul. Berat benar lidah kita nak berselawat ke atas Baginda. Macam mana hati kita nak tenang?
Lembutkanlah hati kita. Tundukkanlah diri kita pada Allah. Bersyukur dengan nikmat yang Allah pinjamkan pada kita. Semua itu tidak akan kekal. Bila-bila masa Allah boleh tarik balik semua itu. Ikhlaskanlah hati dalam setiap perkara yang kita buat.
Sesungguhnya, hanya Allah sahaja yang berkuasa menilai keikhlasan hati kita. Insya-Allah, kita akan dapat merasai kelazatan halawatul Iman itu sendiri. Tenanglah dikau, wahai hati...
Setiap hari kita jumpa kawan.
Setiap hari kita dapat apa yang kita inginkan.
Tetapi... kenapa hati kita tak gembira?
Kita sembahyang setiap hari. Kita berdoa selalu pada Allah. Kita mintak sungguh-sungguh pada Allah. Tetapi... kenapa susah sangat doa kita nak makbul? Sedangkan Allah ada berfirman, "Berdoalah pada Ku, nescaya akan Ku kabulkan..."
Apa masalah kita?
Hati kita tidak gembira sebab kita tidak pernah bersyukur dengan apa yang kita ada. Kita tak pernah nak menghargai setiap nikmat yang kita dapat. Kita asyik memikirkan benda yang kita tak ada, sampai kita lupa melihat nikmat di sekeliling kita.
Kita berdoa, tetapi kenapa payah sangat doa kita Allah nak makbulkan?
Sebab kita asyik meminta pada Allah, tetapi kita tak pernah mintak ampun pada Allah, sedangkan dosa-dosa kita terlampau banyak pada Allah. Alangkah tidak malunya kita.
Kita merintih, kita merayu agar Allah makbulkan doa kita. Tetapi, lepas kita dapat kesenangan kita lupa pada Allah, kita tidak bersyukur pada Allah. Apabila datang kesusahan, baru ingat Allah balik. Baru nak menangis, merintih... mintak Allah pandang kita. Macam mana Allah nak makbulkan doa kita?
Cuba kita renung diri kita kita. Cuba hitung, berapa kali kita sebut kalimah syukur dalam satu hari? Tak payah seminggu, cukuplah sehari sahaja. Berapa kali agaknya? Itupun kalau ada sebut la...
Pernah kita bangun malam, solat sunat? Solat tahajud? Solat taubat? Pernah?
Ada, mungkin ada, tapi dulu... waktu zaman sekolah dulu. Itupun, lepas kena ketuk dengan warden, suruh bangun. Lepas tu... ada? Ada, time dah nak exam... waktu rasa result macam ada aura nak fail. Siap buat solat hajat lagi! Lepas dapat result tu, ada tak buat sujud syukur? Hmm... entah la, tak ingat pulak.
Hari-hari kita buat baik. Kita tolong orang. Kita sedekah dekat orang. Kita buat macam-macam. Tetapi kenapa kita tak dapat nak rasa kemanisan setiap perbuatan yang kita lakukan itu? Hati kita tetap juga tak tenang. Kenapa ye?
Sebab dalam hati kita tak ada sifat ikhlas. Mulut cakap ikhlas, hati kata lain. Macam mana tu? Kita tolong orang sebab nak harapkan balasan. Nakkan pujian. Nakkan nama. Kita riak dengan setiap kebaikan yang kita buat. Macam mana hati nak tenang?
Bila dapat kejayaan, kita bangga dengan apa yang kita ada. Mula nak menunjuk-nunjuk dekat orang. Sampai lupa siapa sebenarnya yang bagi kejayaan itu dekat kita.
Alangkah tidak malunya kita... sedangkan Allah menciptakan kita sebagai khalifah di bumi ni.
Kitalah sebaik-baik kejadian yang Allah pernah ciptakan sehingga semua makhluk sujud pada bapa kita, Nabi Adam kecuali Iblis Laknatullah.
Betapa Allah muliakan kejadian manusia.
Tapi, kita sendiri tidak memelihara diri kita. Kita lupa tanggungjawab kita sebagai hamba. Kita lupa kepada yang mencipta diri kita. Bahkan, kita alpa dengan nikmat yang ada.
Nabi Muhammad S.A.W, pada saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda masih memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali sayang Rasulullah pada kita. Tapi kita...? Kita lupa pada Baginda Rasul. Berat benar lidah kita nak berselawat ke atas Baginda. Macam mana hati kita nak tenang?
Lembutkanlah hati kita. Tundukkanlah diri kita pada Allah. Bersyukur dengan nikmat yang Allah pinjamkan pada kita. Semua itu tidak akan kekal. Bila-bila masa Allah boleh tarik balik semua itu. Ikhlaskanlah hati dalam setiap perkara yang kita buat.
Sesungguhnya, hanya Allah sahaja yang berkuasa menilai keikhlasan hati kita. Insya-Allah, kita akan dapat merasai kelazatan halawatul Iman itu sendiri. Tenanglah dikau, wahai hati...
RENUNGAN RAMADHAN
"Ramadhan bulan yang penuh keberkatan. Di awalnya rahmat, di tengah-tengahnya maghfirah dan di hujungnya kebebasan dari api Neraka".
Gembiranya hati tidak terkira kerana masih berpeluang menyambut bulan Ramadhan yang mulia ini. Terima kasih Ya Allah, kerana masih memberi kesempatan untuk diri ini bersama-sama mengapai rahmat dan redha-MU dalam menggandakan pahala di bulan yang mulia ini untuk menuju Syurga-MU.
Rasullullah Sallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:
"Sesungguhnya Syurga itu mempunyai sebuah pintu, disebut 'Rayyan'. Akan diseru pada hari kiamat: "Mana orang yang berpuasa?" Lalu bila orang yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu itupun ditutup". [Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim]
Ya Allah, diri ini tidak sabar-sabar untuk bertemu dengan-MU, sesungguhnya rindu ini semakin memuncak, bila tibanya bulan yang penuh keberkatan ini, apatah lagi bagi orang yang berpuasa semata-mata kerana-MU akan dikurniakan syafaat.
Rasullullah Sallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: "Dan orang yang berpuasa itu beroleh dua kegembiraan yang menyenangkan hati: di
kala berbuka, ia akan bergembira dengan berbuka itu, dan di saat ia menemui tuhannya nanti, ia akan gembira kerana puasanya."
[Hadis Riwayat Ahmad, Muslim dan An-Nisa'i]
"Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat bagi hamba, pada Hari Kiamat. Berkata puasa pada Hari Kiamat: "Ya Tuhan, Engkau larang ia makan dan memuaskan syahwat di waktu siang, dan sekarang ia meminta syafaat padaku kerana itu" Dan berkata pula al-Quran: "Engkau larang ia tidur di waktu malam, sekarang ia meminta syafaat padaku mengenai itu." Maka syafaat kedua merekapun diterima oleh Allah." [Hadis Riwayat Ahmad]
"Barangsiapa yang berpuasa dalam bulan Ramadhan kerana keimanan dan mengharapkan keredhaan Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." [Hadis Riwayat Ahmad dan Ashabussunan]
Sesungguhnya puasa itu banyak hikmah dan faedahnya.
Antara hikmah dan faedah puasa ialah:
i. Boleh menyedarkan hati orang yang beriman bahawa dirinya di bawah
perhatian Allah.
ii. Bulan Ramadhan adalah bulan suci antara semua bulan dalam setahun.
iii. Allah menghendaki semua hamba-Nya memenuhi bulan tersebut dengan
amalan ketaatan dan taqarrub kepada-Nya.
iv. Kekenyangan yang berterusan dalam kehidupan seseorang akan
memenuhi dan menyuburkan jiwanya dengan sifat-sifat keras hati dan
keterlalulan.
v. Membangunkan masyarakat Islam dengan sifat kasih sayang dan prihatin.
Gembiranya hati tidak terkira kerana masih berpeluang menyambut bulan Ramadhan yang mulia ini. Terima kasih Ya Allah, kerana masih memberi kesempatan untuk diri ini bersama-sama mengapai rahmat dan redha-MU dalam menggandakan pahala di bulan yang mulia ini untuk menuju Syurga-MU.
Rasullullah Sallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:
"Sesungguhnya Syurga itu mempunyai sebuah pintu, disebut 'Rayyan'. Akan diseru pada hari kiamat: "Mana orang yang berpuasa?" Lalu bila orang yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu itupun ditutup". [Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim]
Ya Allah, diri ini tidak sabar-sabar untuk bertemu dengan-MU, sesungguhnya rindu ini semakin memuncak, bila tibanya bulan yang penuh keberkatan ini, apatah lagi bagi orang yang berpuasa semata-mata kerana-MU akan dikurniakan syafaat.
Rasullullah Sallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: "Dan orang yang berpuasa itu beroleh dua kegembiraan yang menyenangkan hati: di
kala berbuka, ia akan bergembira dengan berbuka itu, dan di saat ia menemui tuhannya nanti, ia akan gembira kerana puasanya."
[Hadis Riwayat Ahmad, Muslim dan An-Nisa'i]
"Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat bagi hamba, pada Hari Kiamat. Berkata puasa pada Hari Kiamat: "Ya Tuhan, Engkau larang ia makan dan memuaskan syahwat di waktu siang, dan sekarang ia meminta syafaat padaku kerana itu" Dan berkata pula al-Quran: "Engkau larang ia tidur di waktu malam, sekarang ia meminta syafaat padaku mengenai itu." Maka syafaat kedua merekapun diterima oleh Allah." [Hadis Riwayat Ahmad]
"Barangsiapa yang berpuasa dalam bulan Ramadhan kerana keimanan dan mengharapkan keredhaan Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." [Hadis Riwayat Ahmad dan Ashabussunan]
Sesungguhnya puasa itu banyak hikmah dan faedahnya.
Antara hikmah dan faedah puasa ialah:
i. Boleh menyedarkan hati orang yang beriman bahawa dirinya di bawah
perhatian Allah.
ii. Bulan Ramadhan adalah bulan suci antara semua bulan dalam setahun.
iii. Allah menghendaki semua hamba-Nya memenuhi bulan tersebut dengan
amalan ketaatan dan taqarrub kepada-Nya.
iv. Kekenyangan yang berterusan dalam kehidupan seseorang akan
memenuhi dan menyuburkan jiwanya dengan sifat-sifat keras hati dan
keterlalulan.
v. Membangunkan masyarakat Islam dengan sifat kasih sayang dan prihatin.
KEINSAFAN
Keinsafan,
Perasaan nan halus datang membelai jiwa,
Ia seperti hujung jarum yang menikam lembut naluri manusia,
Memberi ketenangan kepada insan luhur dek dosa,
Memberi jalan kehidupan sebenar kepada pendosa.
Keinsafan,
Kehidupan dalam kegelapan masih boleh diterangi cahaya Ilahi,
Umpama layar perahu yang masih boleh dibaiki,
Begitulah kehidupan manusia apabila datangnya keinsafan diri,
Cerah cahaya llahi menyinari hati nurani,
Gerbang hati si pendosa terbuka dengan sendiri,
Menerima keinsafan dengan setulus hati nan suci.
Keinsafan,
Dicipta untuk manusia yang dalam kesesatan,
Disedarkan dengan sentuhan naluri perasaan,
Lalu ku tinggalkan segala kejahatan semalam,
Ku lontarkan jauh kenangan nan silam,
Ku buang segala perbuatan kejam yang pernah ku lakukan.
Keinsafan,
Memberiku jalan kedamaian dalam kehidupan,
Ku tadahkan kedua tangan memohon keampunan,
Titisan butir mutiara jatuh berkejaran mengaburi pandangan,
Kedamaian menguasai diriku sekarang,
Terima kasih ku ucap kepada Mu Tuhan.
Perasaan nan halus datang membelai jiwa,
Ia seperti hujung jarum yang menikam lembut naluri manusia,
Memberi ketenangan kepada insan luhur dek dosa,
Memberi jalan kehidupan sebenar kepada pendosa.
Keinsafan,
Kehidupan dalam kegelapan masih boleh diterangi cahaya Ilahi,
Umpama layar perahu yang masih boleh dibaiki,
Begitulah kehidupan manusia apabila datangnya keinsafan diri,
Cerah cahaya llahi menyinari hati nurani,
Gerbang hati si pendosa terbuka dengan sendiri,
Menerima keinsafan dengan setulus hati nan suci.
Keinsafan,
Dicipta untuk manusia yang dalam kesesatan,
Disedarkan dengan sentuhan naluri perasaan,
Lalu ku tinggalkan segala kejahatan semalam,
Ku lontarkan jauh kenangan nan silam,
Ku buang segala perbuatan kejam yang pernah ku lakukan.
Keinsafan,
Memberiku jalan kedamaian dalam kehidupan,
Ku tadahkan kedua tangan memohon keampunan,
Titisan butir mutiara jatuh berkejaran mengaburi pandangan,
Kedamaian menguasai diriku sekarang,
Terima kasih ku ucap kepada Mu Tuhan.
Monday, August 1, 2011
KEUTAMAAN PUASA Puasa itu memiliki keutamaan yang banyak dan tidak terhingga, diantaranya:
1.Puasa adalah PERISAI atau tameng bagi seseorang dari NERAKA dan perbuatan MAKSIAT.
Karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan orang yang memiliki syahwat yang bergejolak dan ia belum mampu menikah, untuk berpuasa. Sebab, dengan puasa akan menurunkan gejolak syahwat yang meluap-luap sehingga menurunkan pula potensi terjadinya maksiat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Wahai pemuda, siapa yang memiliki kemampuan di antara kalian untuk menikah, maka menikahlah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Akan tetapi, bagi yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa, karena puasa itu perisai baginya. ” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah Bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Sebagaimana ia adalah perisai dari perbuatan maksiat, ia juga perisai seseorang dari panasnya api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak seorang hamba pun berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan akan jauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan dengan sebab puasanya itu.(HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu)
2. Puasa dapat MENGANTARKAN seseorang masuk SURGA.
Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata,”Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku amalan yang bisa menyebabkan aku masuk surga.” Beliau bersabda, “Berpuasalah, tidak ada yang semisal dengannya.”(HR.An-Nasai)
3.Orang yang berpuasa dibalas dengan PAHALA yang TIDAK TERBATAS.
Nabi bersabda, “Allah berfirman, “Seluruh amalan anak Adam dilipatgandakan; satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya, sampai 700 kali lipat.” Dan Allah berfirman, “Kecuali puasa, karena itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR.Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
4.Hembusan nafas yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih WANGI di sisi Allah dibandingkan wangi Misk.
Walaupun di hadapan manusia, bau mulut orang puasa tidak sedap, tetapi di hadapan Allah lebih wangi dari wagi Misk.
“Demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya, sungguh aroma yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari wangi Misk.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
5.Orang yang berpuasa akan mendapatkan 2 KEBAHAGIAAN.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan tatkala ia berbuka dan kebahagiaan tatkala ia bertemu dengan Rabbnya.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Kebahagiaan bertemu Allah adalah kenikmatan tertinggi di surga, dapat bertemu dan melihat Allah secara langsung.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Shuhaib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Apabila ahli syurga telah masuk kesyurga dan ahli neraka telah masuk keneraka, maka ada seruan: Hai ahli syurga, Allah akan menepati janji-Nya kepada kamu. Mereka berkata: "Apakah itu, tidakkah Engkau telah memberatkan timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memasukkan kami kedalam syurga dan menghindarkan kami dari neraka (adalah nikmat yang besar) ?. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab sehingga mereka dapat melihatNya, demi Allah yang jiwaku ada ditanganNya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat (bertemu) zat Allah."
6. Mendapat pintu surga khusus orang berpuasa yang dinamakan AR-RAYYAN.
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan memasuki surga melaluinya. ”(HR.Bukhari dan Muslim dari Sahl Bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu)
Karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan orang yang memiliki syahwat yang bergejolak dan ia belum mampu menikah, untuk berpuasa. Sebab, dengan puasa akan menurunkan gejolak syahwat yang meluap-luap sehingga menurunkan pula potensi terjadinya maksiat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Wahai pemuda, siapa yang memiliki kemampuan di antara kalian untuk menikah, maka menikahlah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Akan tetapi, bagi yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa, karena puasa itu perisai baginya. ” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah Bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Sebagaimana ia adalah perisai dari perbuatan maksiat, ia juga perisai seseorang dari panasnya api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak seorang hamba pun berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan akan jauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan dengan sebab puasanya itu.(HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu)
2. Puasa dapat MENGANTARKAN seseorang masuk SURGA.
Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata,”Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku amalan yang bisa menyebabkan aku masuk surga.” Beliau bersabda, “Berpuasalah, tidak ada yang semisal dengannya.”(HR.An-Nasai)
3.Orang yang berpuasa dibalas dengan PAHALA yang TIDAK TERBATAS.
Nabi bersabda, “Allah berfirman, “Seluruh amalan anak Adam dilipatgandakan; satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya, sampai 700 kali lipat.” Dan Allah berfirman, “Kecuali puasa, karena itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR.Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
4.Hembusan nafas yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih WANGI di sisi Allah dibandingkan wangi Misk.
Walaupun di hadapan manusia, bau mulut orang puasa tidak sedap, tetapi di hadapan Allah lebih wangi dari wagi Misk.
“Demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya, sungguh aroma yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari wangi Misk.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
5.Orang yang berpuasa akan mendapatkan 2 KEBAHAGIAAN.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan tatkala ia berbuka dan kebahagiaan tatkala ia bertemu dengan Rabbnya.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Kebahagiaan bertemu Allah adalah kenikmatan tertinggi di surga, dapat bertemu dan melihat Allah secara langsung.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Shuhaib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Apabila ahli syurga telah masuk kesyurga dan ahli neraka telah masuk keneraka, maka ada seruan: Hai ahli syurga, Allah akan menepati janji-Nya kepada kamu. Mereka berkata: "Apakah itu, tidakkah Engkau telah memberatkan timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memasukkan kami kedalam syurga dan menghindarkan kami dari neraka (adalah nikmat yang besar) ?. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab sehingga mereka dapat melihatNya, demi Allah yang jiwaku ada ditanganNya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat (bertemu) zat Allah."
6. Mendapat pintu surga khusus orang berpuasa yang dinamakan AR-RAYYAN.
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan memasuki surga melaluinya. ”(HR.Bukhari dan Muslim dari Sahl Bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu)
Thursday, July 28, 2011
Marhaban Ya Ramadhan
Ramadhan Tiba
Marhaban Ya Ramadhan
Ramadhan Tiba Semua Bahagia
Tua Dan Muda Bersuka Cita
Bulan Ampunan Bulan Yang Berkah
Bulan Terbebas Api Neraka
Andaikan Saja Ramadhan Semua
Bulan Yang Tiba Bulan Yang Ada
Karena Besarnya Setiap Pahala
Yang Di Janjikan Kepada Kita
Dalam Bersahur Ada Pahala
Dalam Berbuka Alangkah Indah
Menahan Diri Menahan Lidah
Menjaga Hati Menjaga Mata
Banyakkan Amal Hari-Harinya Pahala
Datang Berlipat Ganda
Berlomba-Lomba Untuk Ibadah
Dunia Bahagia Surga Nanti Gantinya
Dan Semoga Setiap Jiwa
Diberikan Ampunan-Nya
Dan Semoga Hapus Semua
Kesalahan Setiap Jiwa
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Ramadhan Tiba Semua Bahagia
Tua Dan Muda Bersuka Cita
Bulan Ampunan Bulan Yang Berkah
Bulan Terbebas Api Neraka
Andaikan Saja Ramadhan Semua
Bulan Yang Tiba Bulan Yang Ada
Karena Besarnya Setiap Pahala
Yang Di Janjikan Kepada Kita
Dalam Bersahur Ada Pahala
Dalam Berbuka Alangkah Indah
Menahan Diri Menahan Lidah
Menjaga Hati Menjaga Mata
Banyakkan Amal Hari-Harinya Pahala
Datang Berlipat Ganda
Berlomba-Lomba Untuk Ibadah
Dunia Bahagia Surga Nanti Gantinya
Dan Semoga Setiap Jiwa
Diberikan Ampunan-Nya
Dan Semoga Hapus Semua
Kesalahan Setiap Jiwa
Marhaban Ya Ramadhan
Tuesday, July 26, 2011
11 GOLOGAN AHLI NERAKA
Firman Allah swt dalam surah al-Naba ayat 18:-
"Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok."
Adalah diriwayatkan bahawa ayat yang tersebut diatas pernah ditanyakan
oleh Saidina Muaz bin Jabal, katanya, "Ya Rasulullah, apa maksudnya ayat
ini?" Maka Rasulullah saw menangis sebelum menjawab soalan tersebut
kerana inilah yang selalu dibimbangkan oleh baginda. Lalu baginda
menjawab:
"Ya Muaz, umatku kelak apabila bangkit dari kubur akan menjadi 12
golongan. Sebanyak 11 golongan akan memasuki neraka dan hanya 1 golongan
sahaja yang akan memasuki syurga. Adapun 11 golongan yang memasuki neraka
adalah seperti berikut:-
1.Mereka yang tidak mempunyai kaki dan tangan. Ini adalah kerana
mereka suka menyakiti hati jiran tetangga.
2.Mereka yang menyerupai babi. Ini adalah balasan bagi orang yang suka
melengah-lengahkan solat lima waktu.
3.Mereka yang perutnya besar seperti gunung dan dipenuhi dengan ular
dan kala. Inilah balasan bagi mereka yang enggan mengeluarkan zakat.
4.Mereka yang keluar darah dari mulutnya. Inilah balasan mereka yang
berdusta.
5.Mereka yang berbau busuk seluruh badannya. Ini adalah balasan
mereka yang mengaut keuntungan dalam jual beli atas penipuan.
6.Mereka yang dicincang-cincang pada tengkuk dan bahu. Ini adalah
balasan mereka yang menyaksikan maksiat atau perbuatan jahat.
7.Mereka yang keluar dengan tidak berlidah dan keluar nanah dan
darah dari mulut. Ini balasan mereka yang tidak mahu menyaksikan
kebenaran.
8.Mereka yang keluar dalam keadaan terbalik iaitu kepala dibawah dan
kakinya keatas. Ini adalah balasan mereka yang berzina serta mati
sebelum bertaubat.
9.Mereka yang berwajah hitam, bermata biru dan perutnya penuh api.
Ini balasan mereka yang memakan harta anak yatim secara zalim.
10.Mereka yang kulitnya penuh kudis dan penyakit2 lain yang
menjijikan. Ini adalah balasan mereka yang berani melawan kedua
ibu bapanya.
11.Meraka yang buta matanya dan hatinya, giginya seperti tanduk,
bibirnya berjuntai hingga keperut, dari perut dan pehanya keluar
kotoran. Ini adalah balasan mereka minum minuman keras.
Dan satu golongan yang masuk ke syurga ialah:
12.Mereka yang wajahnya bagaikan bulan purnama, berjalan di atas
titian Mustaqim pantas seperti kilat. Ini balasan orang yang beramal salih
dan menjauhi maksiat serta mendirikan solat lima waktu dan mati
dalam keadaan bertaubat."
*Tidak bermanfaat kepada yang memberitahu dan juga tidak bermanfaat kepada yang mendengar dan membacanya, Tetapi amat bermanfaat kepada yang mengamal dan menyampaikannya*
"Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok."
Adalah diriwayatkan bahawa ayat yang tersebut diatas pernah ditanyakan
oleh Saidina Muaz bin Jabal, katanya, "Ya Rasulullah, apa maksudnya ayat
ini?" Maka Rasulullah saw menangis sebelum menjawab soalan tersebut
kerana inilah yang selalu dibimbangkan oleh baginda. Lalu baginda
menjawab:
"Ya Muaz, umatku kelak apabila bangkit dari kubur akan menjadi 12
golongan. Sebanyak 11 golongan akan memasuki neraka dan hanya 1 golongan
sahaja yang akan memasuki syurga. Adapun 11 golongan yang memasuki neraka
adalah seperti berikut:-
1.Mereka yang tidak mempunyai kaki dan tangan. Ini adalah kerana
mereka suka menyakiti hati jiran tetangga.
2.Mereka yang menyerupai babi. Ini adalah balasan bagi orang yang suka
melengah-lengahkan solat lima waktu.
3.Mereka yang perutnya besar seperti gunung dan dipenuhi dengan ular
dan kala. Inilah balasan bagi mereka yang enggan mengeluarkan zakat.
4.Mereka yang keluar darah dari mulutnya. Inilah balasan mereka yang
berdusta.
5.Mereka yang berbau busuk seluruh badannya. Ini adalah balasan
mereka yang mengaut keuntungan dalam jual beli atas penipuan.
6.Mereka yang dicincang-cincang pada tengkuk dan bahu. Ini adalah
balasan mereka yang menyaksikan maksiat atau perbuatan jahat.
7.Mereka yang keluar dengan tidak berlidah dan keluar nanah dan
darah dari mulut. Ini balasan mereka yang tidak mahu menyaksikan
kebenaran.
8.Mereka yang keluar dalam keadaan terbalik iaitu kepala dibawah dan
kakinya keatas. Ini adalah balasan mereka yang berzina serta mati
sebelum bertaubat.
9.Mereka yang berwajah hitam, bermata biru dan perutnya penuh api.
Ini balasan mereka yang memakan harta anak yatim secara zalim.
10.Mereka yang kulitnya penuh kudis dan penyakit2 lain yang
menjijikan. Ini adalah balasan mereka yang berani melawan kedua
ibu bapanya.
11.Meraka yang buta matanya dan hatinya, giginya seperti tanduk,
bibirnya berjuntai hingga keperut, dari perut dan pehanya keluar
kotoran. Ini adalah balasan mereka minum minuman keras.
Dan satu golongan yang masuk ke syurga ialah:
12.Mereka yang wajahnya bagaikan bulan purnama, berjalan di atas
titian Mustaqim pantas seperti kilat. Ini balasan orang yang beramal salih
dan menjauhi maksiat serta mendirikan solat lima waktu dan mati
dalam keadaan bertaubat."
*Tidak bermanfaat kepada yang memberitahu dan juga tidak bermanfaat kepada yang mendengar dan membacanya, Tetapi amat bermanfaat kepada yang mengamal dan menyampaikannya*
Friday, July 22, 2011
: KISAH BENAR - "MAYAT TAK REPUT" “Kakak menangis sebab menyesal dan rasa berdosa sebab dahulu semasa arwah masih hidup dan sehat, kakak selalu marah dan menghalang dia daripada keluar ikut dakwah tabligh, tapi dia keluar juga walaupun kakak marah.” Oleh Tuan Haji Musa Kuala Kedah
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Jika kita membaca Alquran dan Hadis-hadis nabi saw, kita akan berjumpa tentang berita-berita atau targhib tentang kemulian orang-orang beriman yang berjihad di jalan Allah swt dengan diri dan harta mereka yang mana mereka terbunuh atau syahid di Jalan Allah swt. Mereka ini dijanjikan syurga yang penuh kenikmatan oleh Allah swt, di Padang Mahsyar nanti mereka akan bangun didepan Allah swt dalam keadaan sebagaimana mereka syahid didunia, ada yang terpotong telinga, hidung, tangan , kaki dan ada yang luka terburai keluar perutnya dan pelbagai keadaan. Mereka ini akan bangun didepan Allah dalam keadaan luka mereka baharu sahaja berlaku, darah masih segar merah lagi.
Ada juga yang kita dengar ada orang menggali tanah untuk membangunkan kawasan, yang mana mereka tidak tahu dibawahnya ada kubur Sahabat nabi saw yang mati syahid terbunuh, bila sahaja mereka lihat mayat tersebut yang mana darah merah masih segar keluar walaupun dah lebih seribu tahun berlalu, Allahuakbar.Inilah kesah yang ingin aku paparkan untuk renungan kita bersama.Nama orang dan tempat berlaku sengaja aku rahsiakan, tetapi ini adalah kesah benar yang berlaku pada Jun 2010 yang lepas.
Sekarang pihak Keretapi tanah Melayu sedang membina landasan keretapi laju dari Utara ke Kuala Lumpur yang dijangka siap pada tahun 2012 nanti, yang mana apabila ia beroperasi kelak, masa yang diambil untuk perjalanan sehala dari Alor setar ke Kuala Lumpur hanya 3 jam sahaja. Dalam membina landasan keretapi baru ini banyaklah tanah, rumah, kedai kepunyaan rakyat diambil dan dibayar pampas an yang berpatutan oleh kerajaan yang dipersetujui oleh mereka. Sistem landasan keretapi mana-mana negara pun agak pelik kerana apabila landasan yang dibina ini melalui sungai, ia akan bina jambatan, bila melalui tasek ia akan bina jambatan, bila ia merentas banjaran atau gunung ia tidak akan melencong tetapi ia akan mengorek bukit atau gunung menjadi terowong, pendek kata apa sahaja yang ia jumpa dihadapannya ia tak akan melencong sebaliknya benda dihadapan itulah yang kena berubah. (macam orang dakwah juga apa sahaja halangan datang jangan elak diri tapi terus maju macam k/api).
Perkara yang sama juga berlaku apabila landasan baru ini merentasi satu kawasan surau dan kubur. Kubur ini akan diubah ketempat yang baharu. Untuk mengubah kubur ini mesti mendapat persetujuan Tuan Mufti dan dibawah pengawasan pihak Polis. Tarikh pemindahan kubur ini telah ditetapkan, arahan mufti , untuk setiap kubur hanya seorang atau dua orang waris sahaja dibenarkan untuk mengangkat atau melihat jenazah yang akan diubah. Seluruh kawasan di kelilingi dengan tali dan dikawal oleh anggota polis, sesiapa tidak dibenarkan masuk kecuali orang yang berkenaan. Penggalian disaksikan oleh Tuan mufti dan beberapa pegawai agama lain serta Pegawai Polis.
Tersebut kesah seorang wanita yang mana kubur suaminya juga termasuk senarai yang dipandahkan. Suaminya meninggal dunia 3 tahun lepas akibat sakit barah hati. Dia tidak mempunyai waris yang dekat, dia telah memohon kepada mufti, warisnya diganti dengan sahabat baik arwah suaminya, tetapi tidak dibenarkan oleh mufti. Wanita ini merayu lagi katanya sahabat arwah suaminya ini memang baik dengan arwah semasa dia sehat, sakit dan bila meninggal dunia dialah juga yang mengurus jenazah arwah suaminya, mendengar ini mufti membenarkannya. Kedua-dua mereka, arwah dan sahabatnya merupakan kawan baik aku juga.
Beginilah ceritanya, satelah kubur dikorek alangkah terkejutnya sahabat aku ini bila dilihat kain kafan yang menutup arwah masih elok tidak reput walaupun sudah 3 tahun berlalu. Bila tiba masa untuk mengangkat jenazah, tuan mufti mengarahkan supaya sehelai kain baharu dibalut lagi dan melarang supaya jangan dibuka wajahnya (ikut syariat). Setelah siap dibalut dan bila sahaja sahabat aku dan beberapa orang lagi mengangkat jenazahnya, alangkah terkejutnya dia, dipegangnya tangan, masih lagi rasa tangan tidak reput, dipegangnya punggung, masih rasa ketulan punggung dan tidak reput. Badannya juga masih badan biasa, sama saperti jenazah yang baru dikebumikan semalam sahaja. Sahabat aku masa itu merasa bagai nak jatuh kerana terkejut.
Wanita ini apabila melihat keadaan suaminya yang sedemikian terus menangis dan menangis sehingga jatuh terduduk. Selepas selesai kerja pemindahan tuan mufti bertanya kepada sahabat aku, siapakah arwah tersebut dan tambahnya lagi ini adalah tanda dia adalah ahli syurga. Dahulu semasa pengkebumian jenazahnya pun semua orang yang hadir mengatakan kuburnya mengeluarkan wangian yang harum.Selepas peristiwa ini sahabatku berkata selama 2 hari dia tidak dapat tidur malam kerana teringat peristiwa tersebut.
Berbalik kepada kesah wanita ini, sahabat aku bertanya mengapa ia menangis, katanya: “Kakak menangis sebab menyesal dan rasa berdosa sebab dahulu semasa arwah masih hidup dan sehat, kakak selalu marah dan menghalang dia daripada keluar ikut dakwah tabligh, tapi dia keluar juga walaupun kakak marah”Arwah dahulu semasa hayatnya bekerja dalam satu jabatan kerajaan, Arwah ini dijabatan/pejabatnya memanglah seorang yang dikenali disemua peringkat, dari ketua atasan sehinggalah pencuci lantai pejabat semua mengenalinya.
Dia peramah suka ketawa dan senyum dan menyapa kepada semua orang, tapi masa itu arwah tidak amal agama, tidak kenal solat, puasa dan perintah lain, yang dia kenal dan diamalnya hanya larangan Allah sahaja. Sikapnya mula berubah apabila dia telah mula ikut dakwah tabligh 3 hari yang pertama kali, dia telah mula mendekati dirinya pada Allah dan bertaubat Nasuha, semua perangai lamanya telah dibuang terus dalam hidupnya. Kehidupannya kini mula tenang dan dia telah belajar dan beramal dengan penuh tekun setiap perintah Allah swt mengikut sunnah nabi saw. Dia yakin inilah satu usaha kenabian yang dapat merubah kehidupan seseorang kepada satu kehidupan beragama yang direzai oleh Allah swt. kemudian dia ambil cuti tanpa gaji dan ikut keluar lagi 40 hari, walaupun isterinya marah dan tidak berapa suka dia keluar dakwah, kemudian selepas beberapa tahun tahun berikutnya dipohon pula cuti tanpa gaji selama 4 bulan dan diluluskan cutinya untuk keluar 4 bulan di India, Pakistan dan Bangladesh. Satelah pulang dari khuruj 4 bulan, arwah telah menerima surat pemberhentian kerja oleh jabatannya, dengan satu alasan yang tidak munasabah, tetapi arwah redha dan pasrah dengan takdir Ilahi, dia tidak mengambil apa-apa tindakan undang-undang untuk bela diri.
Jadi arwah pasrah dan untuk mencari rezeki memelihara anak dan isterinya, arwah telah memulakan perniagaan kecilan berniaga air mainuman dan jual kueh muih ditepi taman rumahnya. Tetapi usaha dakwah tidak ditinggalkanya terus aktif membuat usaha di kampongnya setiap hari bersama sahabat baiknya tadi. Keadaan ini berlalu sehingga beberapa tahun, sehingga sampai satu masa ketika arwah dan sahabat aku ini sedang minum teh tarik disebuah warung, ia disapa oleh seorang lelaki Cina “hai awak sudah jadi ustaz ka sekarang”.
Dengan penuh gembira arwah menyambut lelaki cina ini yang merupakan kawan baiknya dahulu dizaman jahiliah, mereka bertanya khabar dan satelah memberitahu hal yang sebenar bagaimana dia telah dipecat, kawan Cina berkata dia akan mengambil kes ini dan akan membawa ke mahkamah tanpa mengambil apa-apa bayaran upah pada arwah. Kawannya ini dahulu bekerja sepejabat dengannya tapi sudah berhenti dan menjadi peguam. Masa itu juga kawan cina ini menghulurkan padanya duit RM2000.
Dipendek cerita kesnya yang dibawa ke mahkamah telah dimenangi oleh arwah, beliu telah mendapat bayaran balik beratus ribu ringgit oleh kerajaan dan kerjanya pula disambung semula. Dengan wang tersebut arwah telah mendaftar untuk mengerjakan farzu haji bersama isterinya , selang beberapa lama Tabung Haji telah mengeluarkan surat yang mereka berdua akan berangkat ke Mekah pada tahun itu juga. Kita merancang Allah juga yang menentukan semuanya, dan ketetapan Allah pasti akan berlaku sebagaimana kehendakNya, sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekah arwah telah diserang penyakit barah hati dan meninggal dunia.
Semuga Allah mencucuri rahmatnya pada arwah dan meletakkan dia bersama para syuhada dan solihin amiin. Kita yang hidup ini masih belum tentu nasib kita , bagaimana akhir kalam kita adakah dalam husnulkhotimah, oleh itu marilah terus kita berusaha untuk memperbaiki diri dan menguatkan iman dan amal kita ikut perintah Allah swt dengan cara ditunjuki oleh nabi saw.
Diambil dari blog Tuan Haji Musa Kuala Kedah
Jika kita membaca Alquran dan Hadis-hadis nabi saw, kita akan berjumpa tentang berita-berita atau targhib tentang kemulian orang-orang beriman yang berjihad di jalan Allah swt dengan diri dan harta mereka yang mana mereka terbunuh atau syahid di Jalan Allah swt. Mereka ini dijanjikan syurga yang penuh kenikmatan oleh Allah swt, di Padang Mahsyar nanti mereka akan bangun didepan Allah swt dalam keadaan sebagaimana mereka syahid didunia, ada yang terpotong telinga, hidung, tangan , kaki dan ada yang luka terburai keluar perutnya dan pelbagai keadaan. Mereka ini akan bangun didepan Allah dalam keadaan luka mereka baharu sahaja berlaku, darah masih segar merah lagi.
Ada juga yang kita dengar ada orang menggali tanah untuk membangunkan kawasan, yang mana mereka tidak tahu dibawahnya ada kubur Sahabat nabi saw yang mati syahid terbunuh, bila sahaja mereka lihat mayat tersebut yang mana darah merah masih segar keluar walaupun dah lebih seribu tahun berlalu, Allahuakbar.Inilah kesah yang ingin aku paparkan untuk renungan kita bersama.Nama orang dan tempat berlaku sengaja aku rahsiakan, tetapi ini adalah kesah benar yang berlaku pada Jun 2010 yang lepas.
Sekarang pihak Keretapi tanah Melayu sedang membina landasan keretapi laju dari Utara ke Kuala Lumpur yang dijangka siap pada tahun 2012 nanti, yang mana apabila ia beroperasi kelak, masa yang diambil untuk perjalanan sehala dari Alor setar ke Kuala Lumpur hanya 3 jam sahaja. Dalam membina landasan keretapi baru ini banyaklah tanah, rumah, kedai kepunyaan rakyat diambil dan dibayar pampas an yang berpatutan oleh kerajaan yang dipersetujui oleh mereka. Sistem landasan keretapi mana-mana negara pun agak pelik kerana apabila landasan yang dibina ini melalui sungai, ia akan bina jambatan, bila melalui tasek ia akan bina jambatan, bila ia merentas banjaran atau gunung ia tidak akan melencong tetapi ia akan mengorek bukit atau gunung menjadi terowong, pendek kata apa sahaja yang ia jumpa dihadapannya ia tak akan melencong sebaliknya benda dihadapan itulah yang kena berubah. (macam orang dakwah juga apa sahaja halangan datang jangan elak diri tapi terus maju macam k/api).
Perkara yang sama juga berlaku apabila landasan baru ini merentasi satu kawasan surau dan kubur. Kubur ini akan diubah ketempat yang baharu. Untuk mengubah kubur ini mesti mendapat persetujuan Tuan Mufti dan dibawah pengawasan pihak Polis. Tarikh pemindahan kubur ini telah ditetapkan, arahan mufti , untuk setiap kubur hanya seorang atau dua orang waris sahaja dibenarkan untuk mengangkat atau melihat jenazah yang akan diubah. Seluruh kawasan di kelilingi dengan tali dan dikawal oleh anggota polis, sesiapa tidak dibenarkan masuk kecuali orang yang berkenaan. Penggalian disaksikan oleh Tuan mufti dan beberapa pegawai agama lain serta Pegawai Polis.
Tersebut kesah seorang wanita yang mana kubur suaminya juga termasuk senarai yang dipandahkan. Suaminya meninggal dunia 3 tahun lepas akibat sakit barah hati. Dia tidak mempunyai waris yang dekat, dia telah memohon kepada mufti, warisnya diganti dengan sahabat baik arwah suaminya, tetapi tidak dibenarkan oleh mufti. Wanita ini merayu lagi katanya sahabat arwah suaminya ini memang baik dengan arwah semasa dia sehat, sakit dan bila meninggal dunia dialah juga yang mengurus jenazah arwah suaminya, mendengar ini mufti membenarkannya. Kedua-dua mereka, arwah dan sahabatnya merupakan kawan baik aku juga.
Beginilah ceritanya, satelah kubur dikorek alangkah terkejutnya sahabat aku ini bila dilihat kain kafan yang menutup arwah masih elok tidak reput walaupun sudah 3 tahun berlalu. Bila tiba masa untuk mengangkat jenazah, tuan mufti mengarahkan supaya sehelai kain baharu dibalut lagi dan melarang supaya jangan dibuka wajahnya (ikut syariat). Setelah siap dibalut dan bila sahaja sahabat aku dan beberapa orang lagi mengangkat jenazahnya, alangkah terkejutnya dia, dipegangnya tangan, masih lagi rasa tangan tidak reput, dipegangnya punggung, masih rasa ketulan punggung dan tidak reput. Badannya juga masih badan biasa, sama saperti jenazah yang baru dikebumikan semalam sahaja. Sahabat aku masa itu merasa bagai nak jatuh kerana terkejut.
Wanita ini apabila melihat keadaan suaminya yang sedemikian terus menangis dan menangis sehingga jatuh terduduk. Selepas selesai kerja pemindahan tuan mufti bertanya kepada sahabat aku, siapakah arwah tersebut dan tambahnya lagi ini adalah tanda dia adalah ahli syurga. Dahulu semasa pengkebumian jenazahnya pun semua orang yang hadir mengatakan kuburnya mengeluarkan wangian yang harum.Selepas peristiwa ini sahabatku berkata selama 2 hari dia tidak dapat tidur malam kerana teringat peristiwa tersebut.
Berbalik kepada kesah wanita ini, sahabat aku bertanya mengapa ia menangis, katanya: “Kakak menangis sebab menyesal dan rasa berdosa sebab dahulu semasa arwah masih hidup dan sehat, kakak selalu marah dan menghalang dia daripada keluar ikut dakwah tabligh, tapi dia keluar juga walaupun kakak marah”Arwah dahulu semasa hayatnya bekerja dalam satu jabatan kerajaan, Arwah ini dijabatan/pejabatnya memanglah seorang yang dikenali disemua peringkat, dari ketua atasan sehinggalah pencuci lantai pejabat semua mengenalinya.
Dia peramah suka ketawa dan senyum dan menyapa kepada semua orang, tapi masa itu arwah tidak amal agama, tidak kenal solat, puasa dan perintah lain, yang dia kenal dan diamalnya hanya larangan Allah sahaja. Sikapnya mula berubah apabila dia telah mula ikut dakwah tabligh 3 hari yang pertama kali, dia telah mula mendekati dirinya pada Allah dan bertaubat Nasuha, semua perangai lamanya telah dibuang terus dalam hidupnya. Kehidupannya kini mula tenang dan dia telah belajar dan beramal dengan penuh tekun setiap perintah Allah swt mengikut sunnah nabi saw. Dia yakin inilah satu usaha kenabian yang dapat merubah kehidupan seseorang kepada satu kehidupan beragama yang direzai oleh Allah swt. kemudian dia ambil cuti tanpa gaji dan ikut keluar lagi 40 hari, walaupun isterinya marah dan tidak berapa suka dia keluar dakwah, kemudian selepas beberapa tahun tahun berikutnya dipohon pula cuti tanpa gaji selama 4 bulan dan diluluskan cutinya untuk keluar 4 bulan di India, Pakistan dan Bangladesh. Satelah pulang dari khuruj 4 bulan, arwah telah menerima surat pemberhentian kerja oleh jabatannya, dengan satu alasan yang tidak munasabah, tetapi arwah redha dan pasrah dengan takdir Ilahi, dia tidak mengambil apa-apa tindakan undang-undang untuk bela diri.
Jadi arwah pasrah dan untuk mencari rezeki memelihara anak dan isterinya, arwah telah memulakan perniagaan kecilan berniaga air mainuman dan jual kueh muih ditepi taman rumahnya. Tetapi usaha dakwah tidak ditinggalkanya terus aktif membuat usaha di kampongnya setiap hari bersama sahabat baiknya tadi. Keadaan ini berlalu sehingga beberapa tahun, sehingga sampai satu masa ketika arwah dan sahabat aku ini sedang minum teh tarik disebuah warung, ia disapa oleh seorang lelaki Cina “hai awak sudah jadi ustaz ka sekarang”.
Dengan penuh gembira arwah menyambut lelaki cina ini yang merupakan kawan baiknya dahulu dizaman jahiliah, mereka bertanya khabar dan satelah memberitahu hal yang sebenar bagaimana dia telah dipecat, kawan Cina berkata dia akan mengambil kes ini dan akan membawa ke mahkamah tanpa mengambil apa-apa bayaran upah pada arwah. Kawannya ini dahulu bekerja sepejabat dengannya tapi sudah berhenti dan menjadi peguam. Masa itu juga kawan cina ini menghulurkan padanya duit RM2000.
Dipendek cerita kesnya yang dibawa ke mahkamah telah dimenangi oleh arwah, beliu telah mendapat bayaran balik beratus ribu ringgit oleh kerajaan dan kerjanya pula disambung semula. Dengan wang tersebut arwah telah mendaftar untuk mengerjakan farzu haji bersama isterinya , selang beberapa lama Tabung Haji telah mengeluarkan surat yang mereka berdua akan berangkat ke Mekah pada tahun itu juga. Kita merancang Allah juga yang menentukan semuanya, dan ketetapan Allah pasti akan berlaku sebagaimana kehendakNya, sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekah arwah telah diserang penyakit barah hati dan meninggal dunia.
Semuga Allah mencucuri rahmatnya pada arwah dan meletakkan dia bersama para syuhada dan solihin amiin. Kita yang hidup ini masih belum tentu nasib kita , bagaimana akhir kalam kita adakah dalam husnulkhotimah, oleh itu marilah terus kita berusaha untuk memperbaiki diri dan menguatkan iman dan amal kita ikut perintah Allah swt dengan cara ditunjuki oleh nabi saw.
Diambil dari blog Tuan Haji Musa Kuala Kedah
10 Ahli Surga dari Kalangan Sahabat Nabi
Nabi Muhammad SAW menjamin 10 orang sahabatnya masuk surga. Mereka adalah Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah bin Jarrah, Sa’id bin Zaid, Abdurrahman bin Auf,dan Thalhah bin Ubaidillah. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang mempunyai keimanan yang sangat kuat. Selain itu, mereka juga sangat gigih membela tegaknya agama Islam di muka bumi.
“Dan orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah. Allah menyediakan surge-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya kepada mereka. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS Surat Attaubah [9]: 100)
Di bawah ini riwayat singkat para sahabat tersebut.
1. Abu Bakar As Shisddiq (Politikus yang Andal)
Ia dikenal sebagai pertama yang masuk Islam. Ia selalu membenarkan apa-apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Karena itu, ia dijuluki gelar As Shiddiq, yaitu yang membenarkan. Julukan ini diberikan padanya saat Rasul SAW selesai menyelesaikan Isra dan Mi’raj pada 27 Rajab.
Di saat orang-orang Quraish menertawakan peristiwa itu, Abu Bakar malah memenarkannya. Lebih dari itu, ia berkata, “Andai ada yang lebih dari itu dan disampaikan oleh Rasul SAW, saya akan tetap membenarkannya,” ujarnya mantap.
Dalam keseharian ia dikenal sebagai orang yang paling rendah hati (tawadhu). Saat Rasul SAW meminta para sahabat menyumbangkan hartanya untuk kepentingan da’wah Islam, Abu Bakar memberikan seluruh hartanya. Dan ketika Rasul SAW bertanya apa yang ditinggalkannya untuk isteri dan anaknya, Abu Bakar menjawab, “Cukuplah Allah dan Rasul-Nya yang menjadi penjaga diriku dan keluargaku.” Rasul pun memuji sikap tersebut.
Abu Bakar pun sering ditunjuk oleh Rasul untuk menggantikannya, termasuk menjadi imam shalat karena ia sakit. Bahkan, ketika Rasul wafat para sahabat bersepakat untuk menunjuk Abu Bakar sebagai penggantinya.
2. Umar bin Khattab (Jendral yang Tegas)
Khalifah kedua ini dikenal sebagai pribadi yang tegas dan kuat. Sebelum masuk Islam dia dikenal sebagai lawan tanpa tanding. Musuh-musuhnya sering kali mundur saat mengetahui yang akan diahadapi adalah Umar bin Khattab.
Saat umat Islam masih sedikit nabi pernah berdo’a agar Islam dikuatkan oleh sakah satu dari dua Umar, yaitu Umar bin Abdul Muthalib (Abu Jahal) atau Umar bin Khattab. Ternyata Allah memberikan Umar bin Khattab sebagi karunia pada umat Islam.
Ia juga dikenal sebagai jendralnya kaum muslim. Ia sangat pemberani dan tegas. Bahkan, saat dakwah Islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi, ia justru usul agar dakwah Islam disampaikan secara terbuka.
3. Usman bin Affan (Pengusaha yang Dermawan)
Ia adalah khalifah rasyidin yang ketiga menggantikan Umar bin Khattab. Ia termasuk keluarga kaya raya dan dermawan. Ayahnya Affan bin Abdul ‘Ash bin Umayyah adalah seorang pembesar masyarakat jahiliah yang terpandang.
Usman mendapatkan julukan Dzunnurayni (dua cahaya) karena menikahi dua puteri nabi. Mereka adalah Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Ia juga dikenal sebagai ekonom muslim pertama karena perhatiannya yang besar terhadap masalah umat.
Saat kamu muslim mengalami kesulitan untuk memperoleh air, setiba di Madinah Usman membeli sumur air milik seorang Yahudi bernama Raumah seharga 20 ribu dirham. Selain itu, ia pun menjadi orang yang membeli tanah untuk perluasan masjid Nabawi. Hal ini menyebabkan umat semakin banyak dan mudah untuk beribadah di masjid.
4. Ali bin Abi Thalib (Pemuda Pemberani dan Gerbang Ilmu)
Ia adalah genarasi muda pertama yang masuk Islam. Ia ditunjuk sebagai khalifah keempat menggantikan Usman bin Affan. Ia dikenal pula sebagai pemuda pemberani dan cerdas. Ia pula yang ditunjuk menggantikan rasul di kamar tidur saat melaksanakan hijrah ke Madinah.
Ali adalah sepupu Nabi Muhammad SAW sekaligus menantunya. Ia menikahi puteri rasul, Fatimah az Zahra. Dari pernikahan mereka lahirlah cucu nabi, yaitu Hasan dan Husain. Karena kecerdasannya, Ali dijuluki Bab Al ‘Ilm atau gerbangnya ilmu.
5. Zubair bin Awwam (Pahlawan Islam)
Dr. Abdurrahman Umairah dalam bukunya Tokoh-Tokoh yang Diabadikan dalam Alquran menjelaskan, Zubair bin Awwam adalah seorang pengawal Rasulullah SAW dan dikenal sebagai pahlawan yang gagah berani di medan perang. Ia termasuk golongan yang pertama masuk Islam dan salah seorang dari enam sahabat nabi yang ditunjuk Umar untuk memilih penggantinya.
Ayahnya adalah awwam bin Khuwailid yang tewas dalam perang Fijar. Sedangkan ibunya Shafiyah binti Abdul Muthalib bin Hisyam bin abdi Manaf, adalah bibi Nabi SAW. Isterinya, Asma binti Abu Bakar, adalah saudari isteri Nabi SAW, Aisyah binti Abu Bakar.
“Maka demi Tuhanmu mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian, mereka tidak merasa berkeberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS Annisa [4]: 65) Beberapa ahli tafsir menyatakan bahwa ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan sahabat Rasulullah SAW, Zubair bin Awwam.
6. Sa’ad bin Abi Waqqash (Ditolak oleh Ibunya)
Menurut beberapa ahli tafsir, Allah menurunkan Alquran surat Luqman ayat 14 – 15 berkaitan dengan Sa’ad bin Abi Waqqash. Ayat ini memerintahkan umat manusia untuk berbuat baik kepada orang tua meskipun mereka tidak mau menerima Islam.
Ayahnya adalah Malik bin Ahib dari bani Abdi Manaf. Ibunya adalah Himnah binti Sufyan bin Umayyah. Setelah ayahnya meninggal dunia, ibunya yang bersusah payah menafkahi dan mendidiknya bersama dengan saudaranya hingga datangnya Islam. Kemudian, mereka memilih jalan sendiri-sendiri. Sa’ad masuk Islam dan ibunya tetap menyembah berhala.
“Ya Sa’ad, aku mendengar kau telah meninggalkan agama nenek moyangmu. Aku bersumpah tidak akan seatap (serumah) denganmu lagi. Aku tidak akan makan dan minum hingga kau kafir terhadap agama Muhammad dan kembali kepada agama nenek moyangmu.”
7. Abu Ubaidah bin Jarrah (Berhadapan dengan Ayah Kandung)
Ia adalah seorang panglima perang yang cerita kemenangan dan kesuksesannya menjadi pembicaraan dunia. Sosoknya juga dikenal sebagai seorang yang tidak silau dengan gemerlapnya dunia dan menerjunkan dirinya ke dalam berbagai medan perang untuk mencari mati syahid. Dia juga seorang sahabat yang dapat dipercaya dan pernah dipilih oleh Rasulullah SAW menjadi guru di Najran.
Menurut beberapa ahli tafsir, suart Almujadalah ayat 22 diturunkan berkenaan dengan Abu Ubaidah bin Jarrah saat ia membunuh ayah kandungnya dalam Perang Badar. Ayahnya adalah pasukan kaum musyrikin. Saat terjadi perang anak dan ayah saling berhadapan dan Abu Ubaidah berhasil mengalahkan ayahnya.
8. Thalhah bin Ubaidillah (Perisai Rasulullah SAW)
Ia merupakan sahabat nabi yang berasal dari suku Quraisy. Nama lengkapnya adalah Thalhah bin Abdullah bin Usman bin Kaab bin Said.
Dalam buku Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah disebutkan bahwa Thalhah termasuk orang yang bijak, ulama kaum Quraisy, dan termasuk delapan orang yang pertama masuk Islam.
Bersama rasul ia ikut di perang uhud, perang hunain, dan perang tabuk. Ia adalah perisai Rasulullah. Saat berkecamuknya perang uhud, kondisi umat Islam kocar-kacir. Ini terjadinya karena ketidakdisiplinan umat Islam dalam menjaga pertahanan. Akibatnya, kemenangan yang sudah di depan mata menjadi sirna karena tergoda dengan harta rampasan perang. Kesempatan itulah yang dimanfaatkan kafir Quraisy untuk menyerang umat Islam dari sudut lain.
Dalam kondisi yang demikian, Thalhah berusaha melindungi Rasulullah SAW dari senjata orang kafir hingga tangannya luka-luka. “Thalhah dan Zubair, keduanya adalah tetanggaku di surge.” (HR At Tirmidzi) “Siapa yang ingin melihat seorang syahid berjalan di muka bumi hendaklah ia melihat Thalhah bin Ubaidillah.” (HR At Tirmidzi)
9. Sa’id bin Zaid (Ide Cemerlang)
Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nufail Al Quraisy Al Adawi. Ia terkenal sebagai sosok sahabat dengan gagasan-gagasan yang cemerlang dan pemberani. Ia termasuk yang mula-mula masuk Islam. Ia pula yang menjadi faktor keislaman Umar bin Khattab.
Isterinya, Fatimah binti Khattab, merupakan saudara perempuan Umar. Sementara itu, umar juga menikah dengan saudara perempuan Said, yaitu Atikah. Selain itu, Sa’id berkesempatan mengikuti beberapa pertempuran yang disertai nabi, kecuali Perang Badar. Ia ikut dalam Perang Yarmuk, penaklukan negeri Syam dan sekitarnya, serta pengepungan kota Damaskus dan pembebasannya.
10. Abdurrahman bin Auf (Terpercaya di Langit dan di Bumi
Ia adalah seorang dari sahabat nabi yang terkenal. Ia merupakan salah seorang dari delapan orang pertama (As Sabiqun al awwalun) yang menerima Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar as Shiddiq. Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdul Auf bin Abdul Harits.
Ia juga dikenal sebagai orang kaya yang dermawan. Ia banyak mendermakan hartanya untuk kepentingan Islam dan memerdekakan banyak budak. Nabi SAW bersbada, “Aku melihat Abdurrahman masuk surge dengan merangkak.” Mendengar berita gembira itu, ia langsung mendermakan satu kafilah dagang seraya berkata, “Kalau aku bisa masuk surga dengan berdiri, niscaya akan kulakukan.”
Rasul bersabda, “Abdurrahman bin Auf adalah orang terpercaya di langit dan orang terpercaya di bumi.” (HR Harits bin Usamah)
“Dan orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah. Allah menyediakan surge-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya kepada mereka. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS Surat Attaubah [9]: 100)
Di bawah ini riwayat singkat para sahabat tersebut.
1. Abu Bakar As Shisddiq (Politikus yang Andal)
Ia dikenal sebagai pertama yang masuk Islam. Ia selalu membenarkan apa-apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Karena itu, ia dijuluki gelar As Shiddiq, yaitu yang membenarkan. Julukan ini diberikan padanya saat Rasul SAW selesai menyelesaikan Isra dan Mi’raj pada 27 Rajab.
Di saat orang-orang Quraish menertawakan peristiwa itu, Abu Bakar malah memenarkannya. Lebih dari itu, ia berkata, “Andai ada yang lebih dari itu dan disampaikan oleh Rasul SAW, saya akan tetap membenarkannya,” ujarnya mantap.
Dalam keseharian ia dikenal sebagai orang yang paling rendah hati (tawadhu). Saat Rasul SAW meminta para sahabat menyumbangkan hartanya untuk kepentingan da’wah Islam, Abu Bakar memberikan seluruh hartanya. Dan ketika Rasul SAW bertanya apa yang ditinggalkannya untuk isteri dan anaknya, Abu Bakar menjawab, “Cukuplah Allah dan Rasul-Nya yang menjadi penjaga diriku dan keluargaku.” Rasul pun memuji sikap tersebut.
Abu Bakar pun sering ditunjuk oleh Rasul untuk menggantikannya, termasuk menjadi imam shalat karena ia sakit. Bahkan, ketika Rasul wafat para sahabat bersepakat untuk menunjuk Abu Bakar sebagai penggantinya.
2. Umar bin Khattab (Jendral yang Tegas)
Khalifah kedua ini dikenal sebagai pribadi yang tegas dan kuat. Sebelum masuk Islam dia dikenal sebagai lawan tanpa tanding. Musuh-musuhnya sering kali mundur saat mengetahui yang akan diahadapi adalah Umar bin Khattab.
Saat umat Islam masih sedikit nabi pernah berdo’a agar Islam dikuatkan oleh sakah satu dari dua Umar, yaitu Umar bin Abdul Muthalib (Abu Jahal) atau Umar bin Khattab. Ternyata Allah memberikan Umar bin Khattab sebagi karunia pada umat Islam.
Ia juga dikenal sebagai jendralnya kaum muslim. Ia sangat pemberani dan tegas. Bahkan, saat dakwah Islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi, ia justru usul agar dakwah Islam disampaikan secara terbuka.
3. Usman bin Affan (Pengusaha yang Dermawan)
Ia adalah khalifah rasyidin yang ketiga menggantikan Umar bin Khattab. Ia termasuk keluarga kaya raya dan dermawan. Ayahnya Affan bin Abdul ‘Ash bin Umayyah adalah seorang pembesar masyarakat jahiliah yang terpandang.
Usman mendapatkan julukan Dzunnurayni (dua cahaya) karena menikahi dua puteri nabi. Mereka adalah Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Ia juga dikenal sebagai ekonom muslim pertama karena perhatiannya yang besar terhadap masalah umat.
Saat kamu muslim mengalami kesulitan untuk memperoleh air, setiba di Madinah Usman membeli sumur air milik seorang Yahudi bernama Raumah seharga 20 ribu dirham. Selain itu, ia pun menjadi orang yang membeli tanah untuk perluasan masjid Nabawi. Hal ini menyebabkan umat semakin banyak dan mudah untuk beribadah di masjid.
4. Ali bin Abi Thalib (Pemuda Pemberani dan Gerbang Ilmu)
Ia adalah genarasi muda pertama yang masuk Islam. Ia ditunjuk sebagai khalifah keempat menggantikan Usman bin Affan. Ia dikenal pula sebagai pemuda pemberani dan cerdas. Ia pula yang ditunjuk menggantikan rasul di kamar tidur saat melaksanakan hijrah ke Madinah.
Ali adalah sepupu Nabi Muhammad SAW sekaligus menantunya. Ia menikahi puteri rasul, Fatimah az Zahra. Dari pernikahan mereka lahirlah cucu nabi, yaitu Hasan dan Husain. Karena kecerdasannya, Ali dijuluki Bab Al ‘Ilm atau gerbangnya ilmu.
5. Zubair bin Awwam (Pahlawan Islam)
Dr. Abdurrahman Umairah dalam bukunya Tokoh-Tokoh yang Diabadikan dalam Alquran menjelaskan, Zubair bin Awwam adalah seorang pengawal Rasulullah SAW dan dikenal sebagai pahlawan yang gagah berani di medan perang. Ia termasuk golongan yang pertama masuk Islam dan salah seorang dari enam sahabat nabi yang ditunjuk Umar untuk memilih penggantinya.
Ayahnya adalah awwam bin Khuwailid yang tewas dalam perang Fijar. Sedangkan ibunya Shafiyah binti Abdul Muthalib bin Hisyam bin abdi Manaf, adalah bibi Nabi SAW. Isterinya, Asma binti Abu Bakar, adalah saudari isteri Nabi SAW, Aisyah binti Abu Bakar.
“Maka demi Tuhanmu mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian, mereka tidak merasa berkeberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS Annisa [4]: 65) Beberapa ahli tafsir menyatakan bahwa ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan sahabat Rasulullah SAW, Zubair bin Awwam.
6. Sa’ad bin Abi Waqqash (Ditolak oleh Ibunya)
Menurut beberapa ahli tafsir, Allah menurunkan Alquran surat Luqman ayat 14 – 15 berkaitan dengan Sa’ad bin Abi Waqqash. Ayat ini memerintahkan umat manusia untuk berbuat baik kepada orang tua meskipun mereka tidak mau menerima Islam.
Ayahnya adalah Malik bin Ahib dari bani Abdi Manaf. Ibunya adalah Himnah binti Sufyan bin Umayyah. Setelah ayahnya meninggal dunia, ibunya yang bersusah payah menafkahi dan mendidiknya bersama dengan saudaranya hingga datangnya Islam. Kemudian, mereka memilih jalan sendiri-sendiri. Sa’ad masuk Islam dan ibunya tetap menyembah berhala.
“Ya Sa’ad, aku mendengar kau telah meninggalkan agama nenek moyangmu. Aku bersumpah tidak akan seatap (serumah) denganmu lagi. Aku tidak akan makan dan minum hingga kau kafir terhadap agama Muhammad dan kembali kepada agama nenek moyangmu.”
7. Abu Ubaidah bin Jarrah (Berhadapan dengan Ayah Kandung)
Ia adalah seorang panglima perang yang cerita kemenangan dan kesuksesannya menjadi pembicaraan dunia. Sosoknya juga dikenal sebagai seorang yang tidak silau dengan gemerlapnya dunia dan menerjunkan dirinya ke dalam berbagai medan perang untuk mencari mati syahid. Dia juga seorang sahabat yang dapat dipercaya dan pernah dipilih oleh Rasulullah SAW menjadi guru di Najran.
Menurut beberapa ahli tafsir, suart Almujadalah ayat 22 diturunkan berkenaan dengan Abu Ubaidah bin Jarrah saat ia membunuh ayah kandungnya dalam Perang Badar. Ayahnya adalah pasukan kaum musyrikin. Saat terjadi perang anak dan ayah saling berhadapan dan Abu Ubaidah berhasil mengalahkan ayahnya.
8. Thalhah bin Ubaidillah (Perisai Rasulullah SAW)
Ia merupakan sahabat nabi yang berasal dari suku Quraisy. Nama lengkapnya adalah Thalhah bin Abdullah bin Usman bin Kaab bin Said.
Dalam buku Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah disebutkan bahwa Thalhah termasuk orang yang bijak, ulama kaum Quraisy, dan termasuk delapan orang yang pertama masuk Islam.
Bersama rasul ia ikut di perang uhud, perang hunain, dan perang tabuk. Ia adalah perisai Rasulullah. Saat berkecamuknya perang uhud, kondisi umat Islam kocar-kacir. Ini terjadinya karena ketidakdisiplinan umat Islam dalam menjaga pertahanan. Akibatnya, kemenangan yang sudah di depan mata menjadi sirna karena tergoda dengan harta rampasan perang. Kesempatan itulah yang dimanfaatkan kafir Quraisy untuk menyerang umat Islam dari sudut lain.
Dalam kondisi yang demikian, Thalhah berusaha melindungi Rasulullah SAW dari senjata orang kafir hingga tangannya luka-luka. “Thalhah dan Zubair, keduanya adalah tetanggaku di surge.” (HR At Tirmidzi) “Siapa yang ingin melihat seorang syahid berjalan di muka bumi hendaklah ia melihat Thalhah bin Ubaidillah.” (HR At Tirmidzi)
9. Sa’id bin Zaid (Ide Cemerlang)
Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nufail Al Quraisy Al Adawi. Ia terkenal sebagai sosok sahabat dengan gagasan-gagasan yang cemerlang dan pemberani. Ia termasuk yang mula-mula masuk Islam. Ia pula yang menjadi faktor keislaman Umar bin Khattab.
Isterinya, Fatimah binti Khattab, merupakan saudara perempuan Umar. Sementara itu, umar juga menikah dengan saudara perempuan Said, yaitu Atikah. Selain itu, Sa’id berkesempatan mengikuti beberapa pertempuran yang disertai nabi, kecuali Perang Badar. Ia ikut dalam Perang Yarmuk, penaklukan negeri Syam dan sekitarnya, serta pengepungan kota Damaskus dan pembebasannya.
10. Abdurrahman bin Auf (Terpercaya di Langit dan di Bumi
Ia adalah seorang dari sahabat nabi yang terkenal. Ia merupakan salah seorang dari delapan orang pertama (As Sabiqun al awwalun) yang menerima Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar as Shiddiq. Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdul Auf bin Abdul Harits.
Ia juga dikenal sebagai orang kaya yang dermawan. Ia banyak mendermakan hartanya untuk kepentingan Islam dan memerdekakan banyak budak. Nabi SAW bersbada, “Aku melihat Abdurrahman masuk surge dengan merangkak.” Mendengar berita gembira itu, ia langsung mendermakan satu kafilah dagang seraya berkata, “Kalau aku bisa masuk surga dengan berdiri, niscaya akan kulakukan.”
Rasul bersabda, “Abdurrahman bin Auf adalah orang terpercaya di langit dan orang terpercaya di bumi.” (HR Harits bin Usamah)
Thursday, July 21, 2011
Bukan BELUM MENDAPAT HIDAYAH...Tetapi TIDAK MAU HIDAYAH
Sahabat Hikmah....
Ada di antara kita yang belum sholat, atau belum mau menutup auratnya dengan berjilbab mengatakan "Saya belum bisa melakukannya karena belum mendapat HIDAYAH dari Allah."
Lalu bagaiamana sebenarnya HIDAYAH itu?
Sebenarnya Allah SWT telah menyediakan dua jalan :
"Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (haq dan bathil)."
(QS Al Balad,90:8-10)
Kita dipersilahkan memilih diantara dua jalan tersebut:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
(QS Al Kahfi, 18:29).
Orang yang tidak mau mengambil jalan kebenaran bukan berarti dia belum mendapat HIDAYAH tetapi dia tidak mau menerima HIDAYAH...karena Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang ENGGAN,” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk Surga dan barangsiapa yang mendurhakaiku dialah yang ENGGAN”. (HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham) (Hadits no. 6851).
Jadi jelaslah sebenarnya kita dengan akal sehat sudah tahu yang haq (benar) dan bathil dengan akibatnya masing-masing, tetapi kita ENGGAN untuk mentaatinya...
Sehingga perkataan yang tepat bukan BELUM MENDAPAT HIDAYAH...tetapi TIDAK MAU HIDAYAH.
Sahabat Hikmah...
Untuk mendapat HIDAYAH ...Bersyukurlah dengan nikmat PENDENGARAN, PENGLIHATAN dan HATI...
Itulah jalan mendapat HIDAYAH....Gunakanlah untuk memahami mana yang haq dan mana yang bathil ...
"Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur." (QS Al Mulk 67: 23)
Bila kita tidak mau menggunakannya maka pastilah JAHANNAM akan menjadi tempat kita nantinya. Na'uudzubillaahi min dzaalik.
"Dan sungguh-sungguh Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS Al A'raf 7:179)
Dan bila kita sudah mengetahui KEBENARAN (Al Haq) tetapi kita mengingkarinya atau mendustainya dengan terang-terangan maka bisa jadi kita termasuk orang-orang yang tidak akan mendapat HIDAYAH selamanya, kecuali atas kehendak Allah.
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS Al Baqarah 2:6-7)
Apabila kita sudah mengikuti kebenaran dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya atau telah bertaqwa, barulah HIDAYAH Allah berupa Furqan (Pembeda) atau Nuur (Cahaya) akan diturunkan
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (Pembeda) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS Al Anfal 8:29)
"Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Hadiid 57:28)
Dan untuk istiqomah dalam taqwa akan mendapati halangan dan tantangan, bila kita tetap berjihad dalam kebenaran tersebut maka Allah subhanahu wa ta'ala akan terus menunjuki jala-jalan-Nya (selalu memberi HIDAYAH)
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Ankabuut 29:69)
Kami hanya mengingatkan kepada diri sendiri dan kepada orang yang mau mengambil manfaat peringataan ini.
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman " (QS Adz Dzariya,51:55)
Wallahu a'lam bishshowab..
Ada di antara kita yang belum sholat, atau belum mau menutup auratnya dengan berjilbab mengatakan "Saya belum bisa melakukannya karena belum mendapat HIDAYAH dari Allah."
Lalu bagaiamana sebenarnya HIDAYAH itu?
Sebenarnya Allah SWT telah menyediakan dua jalan :
"Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (haq dan bathil)."
(QS Al Balad,90:8-10)
Kita dipersilahkan memilih diantara dua jalan tersebut:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
(QS Al Kahfi, 18:29).
Orang yang tidak mau mengambil jalan kebenaran bukan berarti dia belum mendapat HIDAYAH tetapi dia tidak mau menerima HIDAYAH...karena Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang ENGGAN,” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulallah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk Surga dan barangsiapa yang mendurhakaiku dialah yang ENGGAN”. (HR.Bukhari dalam kitab al-I’tisham) (Hadits no. 6851).
Jadi jelaslah sebenarnya kita dengan akal sehat sudah tahu yang haq (benar) dan bathil dengan akibatnya masing-masing, tetapi kita ENGGAN untuk mentaatinya...
Sehingga perkataan yang tepat bukan BELUM MENDAPAT HIDAYAH...tetapi TIDAK MAU HIDAYAH.
Sahabat Hikmah...
Untuk mendapat HIDAYAH ...Bersyukurlah dengan nikmat PENDENGARAN, PENGLIHATAN dan HATI...
Itulah jalan mendapat HIDAYAH....Gunakanlah untuk memahami mana yang haq dan mana yang bathil ...
"Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur." (QS Al Mulk 67: 23)
Bila kita tidak mau menggunakannya maka pastilah JAHANNAM akan menjadi tempat kita nantinya. Na'uudzubillaahi min dzaalik.
"Dan sungguh-sungguh Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS Al A'raf 7:179)
Dan bila kita sudah mengetahui KEBENARAN (Al Haq) tetapi kita mengingkarinya atau mendustainya dengan terang-terangan maka bisa jadi kita termasuk orang-orang yang tidak akan mendapat HIDAYAH selamanya, kecuali atas kehendak Allah.
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS Al Baqarah 2:6-7)
Apabila kita sudah mengikuti kebenaran dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya atau telah bertaqwa, barulah HIDAYAH Allah berupa Furqan (Pembeda) atau Nuur (Cahaya) akan diturunkan
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (Pembeda) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS Al Anfal 8:29)
"Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Hadiid 57:28)
Dan untuk istiqomah dalam taqwa akan mendapati halangan dan tantangan, bila kita tetap berjihad dalam kebenaran tersebut maka Allah subhanahu wa ta'ala akan terus menunjuki jala-jalan-Nya (selalu memberi HIDAYAH)
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Ankabuut 29:69)
Kami hanya mengingatkan kepada diri sendiri dan kepada orang yang mau mengambil manfaat peringataan ini.
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman " (QS Adz Dzariya,51:55)
Wallahu a'lam bishshowab..
Wednesday, July 20, 2011
Ada 7 ( Tujuh ) Langkah Syaitan Untuk Menggoda Manusia
Ada 7 ( Tujuh ) Langkah Syaitan Untuk Menggoda Manusia
1. Orang Kafir Digoda Agar Tidak Masuk Islam ,
2. Orang Yg Sudah Memeluk Islam, Di Goda Agar Tidak Mengamalkan Ajarannya,
3. Orang Yg Sudah Mengamalkan Islam, Digoda Agar Tidak Mengikuti Sunnah Secara
Sempurna,
4. Orang Yg Sudah Mengamalkan Sunnah, Digoda Agar Tidak Ber Da'wah ,
5. Orang Yg Sudah Ber Da'wah, Digoda Agar Tidak Ikhlas Dalam Ber Amal ,
6. Orang Yg Sudah Ikhlas Dalam Ber Amal, Digoda Agar Tidak Istiqomah Dalam Se-
Tiap Amalannya, Dan
7. Orang Yg Sudah Istiqomah Dalam Amal, Digoda Agar Pada Akhir Hayatnya Tidak
Mampu Mengucapkan La Ilahaa Ilaallah... ?
Masya Allah !
Dari Sekarang Kita Harus Sering2x Menunaikan Haq2x Kalimah La Ilahaa Ilaallah Muhammadurrasulullah, Agar Di Akhir Hayat Kita Mampu Mengucapkan La Ilahaa Ilaallah. Allah SWT Akan Jamin Syurga, Apabila Kita Mampu Pada Akhir Kalam Bisa Ucap La Ilahaa Ilaallah.
Insya Allah, Ana Siap Amalkan... , Bagaimana Dengan Saudara-Saudara ?
Angkat Tangan, Angkat Kaki, Pergi Menuju Tim Tasykill Tuk Segera Berangkat 4 Bulan, 40 hari, 3 hari Kemana Saja, Dengan Siapa Saja.
Allah Kuasa, Makhluk Sedikit Pun Tak Ada Kuasanya.
Jazakumullah Al Khairan.
1. Orang Kafir Digoda Agar Tidak Masuk Islam ,
2. Orang Yg Sudah Memeluk Islam, Di Goda Agar Tidak Mengamalkan Ajarannya,
3. Orang Yg Sudah Mengamalkan Islam, Digoda Agar Tidak Mengikuti Sunnah Secara
Sempurna,
4. Orang Yg Sudah Mengamalkan Sunnah, Digoda Agar Tidak Ber Da'wah ,
5. Orang Yg Sudah Ber Da'wah, Digoda Agar Tidak Ikhlas Dalam Ber Amal ,
6. Orang Yg Sudah Ikhlas Dalam Ber Amal, Digoda Agar Tidak Istiqomah Dalam Se-
Tiap Amalannya, Dan
7. Orang Yg Sudah Istiqomah Dalam Amal, Digoda Agar Pada Akhir Hayatnya Tidak
Mampu Mengucapkan La Ilahaa Ilaallah... ?
Masya Allah !
Dari Sekarang Kita Harus Sering2x Menunaikan Haq2x Kalimah La Ilahaa Ilaallah Muhammadurrasulullah, Agar Di Akhir Hayat Kita Mampu Mengucapkan La Ilahaa Ilaallah. Allah SWT Akan Jamin Syurga, Apabila Kita Mampu Pada Akhir Kalam Bisa Ucap La Ilahaa Ilaallah.
Insya Allah, Ana Siap Amalkan... , Bagaimana Dengan Saudara-Saudara ?
Angkat Tangan, Angkat Kaki, Pergi Menuju Tim Tasykill Tuk Segera Berangkat 4 Bulan, 40 hari, 3 hari Kemana Saja, Dengan Siapa Saja.
Allah Kuasa, Makhluk Sedikit Pun Tak Ada Kuasanya.
Jazakumullah Al Khairan.
Sunday, July 17, 2011
Pesan Hikmah Dari Ibu Mertua
Wahai menantuku,
Aku hanyalah seorg ibu yg berbicara atas nama diriku sendiri, dg melihat putriku sbg istrimu & engkau sbg menantuku.
Bila engkau membaca pesan ini, semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yg tlh mengandung & melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat di hadapanmu.
Wahai menantuku,
Engkau imam dunia akhirat utk putriku. Bukankah engkau juga akan membawanya hingga ke baqa & memberinya satu tiket ke surga?
Wahai menantuku,
Bila ada kelemahan dari istrimu & seribu lagi keburukan yg dilakukannya akibat kelemahan & juga krn kekurangan darinya, itu menjadi tugasmu utk mendidiknya skrg, dan bukan lagi tugasku.
Diajarkan kepadamu oleh Nabi SAW bhw seorg suami tak boleh membiarkan mata istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. Bukankah engkau sbg suaminya yg hrs melindunginya dg rasa tentram & aman? Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya.
Engkau suami yg dipilih Allah utk putriku, bersabarlah thdp istrimu & tetaplah bersikap lemah lembut pdnya.
Bukankah engkau menikahinya atas nama Allah SWT? Maka sayangi & peliharalah istrimu dg jln Allah.
Wahai menantuku,
sebagian besar penghuni neraka adlh perempuan & itu disebabkan mrk durhaka thdp suaminya, maka selamatkanlah istrimu dr dosa yg lebih besar. Bukankah nantipun engkau akan ditanya ttg tanggung jawab bgmn kau mengurusnya & menjaga jln surga utk bisa dilalui oleh yg harus kau bawa serta? Dan pertanyaan itu akan ditujukan pdmu, bukan padaku.
Wahai menantuku,
Engkau diijinkan menghukum istrimu sewajarnya, namun jgnlah mengenai wajahnya & jgn pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka. Jgnlah menghardiknya dg kata kasar & umpatan yg merendahkan seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri, sebab ia itu pakaianmu.
Wahai menantuku,
aku titipkan putriku pdmu, buatlah dia tersenyum menuju surga atas tiket darimu.
Aku hanyalah seorg ibu yg berbicara atas nama diriku sendiri, dg melihat putriku sbg istrimu & engkau sbg menantuku.
Bila engkau membaca pesan ini, semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yg tlh mengandung & melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat di hadapanmu.
Wahai menantuku,
Engkau imam dunia akhirat utk putriku. Bukankah engkau juga akan membawanya hingga ke baqa & memberinya satu tiket ke surga?
Wahai menantuku,
Bila ada kelemahan dari istrimu & seribu lagi keburukan yg dilakukannya akibat kelemahan & juga krn kekurangan darinya, itu menjadi tugasmu utk mendidiknya skrg, dan bukan lagi tugasku.
Diajarkan kepadamu oleh Nabi SAW bhw seorg suami tak boleh membiarkan mata istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. Bukankah engkau sbg suaminya yg hrs melindunginya dg rasa tentram & aman? Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya.
Engkau suami yg dipilih Allah utk putriku, bersabarlah thdp istrimu & tetaplah bersikap lemah lembut pdnya.
Bukankah engkau menikahinya atas nama Allah SWT? Maka sayangi & peliharalah istrimu dg jln Allah.
Wahai menantuku,
sebagian besar penghuni neraka adlh perempuan & itu disebabkan mrk durhaka thdp suaminya, maka selamatkanlah istrimu dr dosa yg lebih besar. Bukankah nantipun engkau akan ditanya ttg tanggung jawab bgmn kau mengurusnya & menjaga jln surga utk bisa dilalui oleh yg harus kau bawa serta? Dan pertanyaan itu akan ditujukan pdmu, bukan padaku.
Wahai menantuku,
Engkau diijinkan menghukum istrimu sewajarnya, namun jgnlah mengenai wajahnya & jgn pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka. Jgnlah menghardiknya dg kata kasar & umpatan yg merendahkan seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri, sebab ia itu pakaianmu.
Wahai menantuku,
aku titipkan putriku pdmu, buatlah dia tersenyum menuju surga atas tiket darimu.
Friday, July 15, 2011
TANDA 100 HARI SEBELUM SAKARATUL MAUT.
Ini Adalah Tanda Pertama Dari Allah SWT
Kepada Hambanya Dan Hanya Akan Disedari
Oleh
Mereka Yang Dikehendakinya.
Walaubagaimanapun Semua Orang Islam
Akan
Mendapat Tanda Ini Cuma Samada Mereka
Sedar
Atau Tidak Sahaja.
Tanda Ini Akan Berlaku Lazimnya Selepas
Waktu Asar. Seluruh Tubuh Iaitu Dari Hujung
Rambut
Sehingga Ke Hujung Kaki Akan Mengalami
Getaran
Atau Seakan-Akan Mengigil. Contohnya
Seperti
Daging Lembu Yang Baru Saja Disembelih
Dimana
Jika Diperhatikan Dengan Teliti Kita Akan
Mendapati Daging Tersebut Seakan-Akan
Bergetar. Tanda Ini Rasanya Lazat Dan Bagi
Mereka Yang Sedar Dan Berdetik Di Hati
Bahawa
Mungkin Ini Adalah Tanda Mati Maka Getaran
Ini
Akan Berhenti Dan Hilang Setelah Kita Sedar
Akan
Kehadiran Tanda Ini. Bagi Mereka Yang Tidak
Diberi Kesedaran
Atau Mereka Yang Hanyut Dengan
Kenikmatan
Tanpa Memikirkan Soal Kematian, Tanda Ini
Akan
Lenyap Begitu Sahaja Tanpa Sebarang
Munafaat.
Bagi Yang Sedar Dengan Kehadiran Tanda Ini
Maka Ini Adalah Peluang Terbaik Untuk
Memunafaatkan Masa Yang Ada Untuk
Mempersiapkan Diri Dengan Amalan Dan
Urusan
Yang Akan Dibawa Atau Ditinggalkan Sesudah
Mati.
Tanda 40 Hari Sebelum Hari Mati
Tanda Ini Juga Akan Berlaku Sesudah
Waktu Asar. Bahagian Pusat Kita Akan
Berdenyut-
Denyut. Pada Ketika Ini Daun Yang Tertulis
Nama
Kita Akan Gugur Dari Pokok Yang Letaknya Di
Atas
Arash Allah SWT.
Maka Malaikat Maut Akan Mengambil Daun
Tersebut Dan Mula Membuat Persediaannya
Ke
Atas Kita, Antaranya Ialah Ia Akan Mula
Mengikuti
Kita Sepanjang Masa. Akan Terjadi Malaikat
Maut
Ini Akan Memperlihatkan Wajahnya Sekilas
Lalu
Dan Jika Ini Terjadi, Mereka Yang Terpilih Ini
Akan Merasakan Seakan-Akan Bingung
Seketika.
Adapun Malaikat Maut Ini Wujudnya Cuma
Seorang Tetapi Kuasanya Untuk Mencabut
Nyawa
Adalah Bersamaan Dengan Jumlah Nyawa
Yang
Akan Dicabutnya.
Tanda 7 Hari
Adapun Tanda Ini Akan Diberikan Hanya
Kepada Mereka Yang Diuji Dengan Musibah
Kesakitan Di Mana Orang Sakit Yang Tidak
Makan
Secara Tiba-Tiba Ianya Berselera Untuk
Makan.
Tanda 3 Hari
Pada Ketika Ini Akan Terasa Denyutan Di
Bahagian Tengah Dahi Kita Iaitu Diantara Dahi
Kanan Dan Kiri. Jika Tanda Ini Dapat Dikesan
Maka
Berpuasalah Kita Selepas Itu Supaya Perut
Kita
Tidak Mengandungi Banyak Najis Dan Ini Akan
Memudahkan Urusan Orang Yang Akan
Memandikan Kita Nanti. Ketika Ini Juga Mata
Hitam
Kita Tidak Akan Bersinar Lagi Dan Bagi Orang
Yang
Sakit Hidungnya Akan Perlahan-Lahan Jatuh
Dan
Ini
Dapat Dikesan Jika Kita Melihatnya Dari
Bahagian
Sisi.
Telinganya Akan Layu Dimana Bahagian
Hujungnya
Akan Beransur-Ansur Masuk Ke Dalam.
Telapak
Kakinya Yang Terlunjur Akan Perlahan-Lahan
Jatuh
Ke Depan Dan Sukar Ditegakkan.
Tanda 1 Hari
Akan Berlaku Sesudah Waktu Asar Di Mana
Kita Akan Merasakan Satu Denyutan Di
Sebelah
Belakang Iaitu Di Kawasan Ubun-Ubun Di
Mana
Ini
Menandakan Kita Tidak Akan Sempat Untuk
Menemui Waktu Asar Keesokan Harinya.
Tanda Akhir
Akan Berlaku Keadaan Di Mana Kita Akan
Merasakan Satu Keadaan Sejuk Di Bahagian
Pusat
Dan Ianya Akan Turun Ke Pinggang Dan
Seterusnya
Akan Naik Ke Bahagian Halkum. Ketika Ini
Hendaklah Kita Terus Mengucap Kalimah
Syahadah
Dan Berdiam Diri Dan Menantikan
Kedatangan
Malaikatmaut Untuk Menjemput Kita Kembali
Kepada Allah SWT Yang Telah
Menghidupkan Kita Dan Sekarang Akan
Mematikan Pula.
Sesengguhnya Mengingati Mati Itu Adalah
Bijak
Saling Berpesan-Pesan Lah Sesama Kita
Thursday, July 7, 2011
DEDAH AURAT: ALASAN YANG BIASA DIDENGAR
1. Walaupun dedah aurat, diri masih menjaga maruah dan tidak melakukan perkara tak senonoh?
”Janganlah nilai orang dari luarannya. Don’t judge a book by its cover!”
“Walaupun tidak pakai tudung, saya tetap masih jaga solat dan menjaga tingkah laku”
Jawapan:
Adakah anda mendakwa diri anda mempunyai hati yang suci, iman yang tinggi dan kononnya ia sudah cukup menjamin maruah diri tanpa perlu menutup aurat? Tetapi adakah anda berani menjamin bahawa semua lelaki ajnabi yang melihat aurat anda mempunyai hati sesuci dan iman setinggi anda juga? Langsungkah mereka tidak memberi kesan dan tidak membangkitkan nafsu serakah mereka yang berada di hadapan anda? Jadi, perlu diberi kefahaman bahawa kewajipan wanita menutup aurat bukanlah semata-mata untuk menjaga maslahat dan maruah pihak wanita itu sendiri, tetapi maslahah yang lebih besar ialah menjaga masyarakat yang berada di sekelilingnya agar tidak terfitnah disebabkan budaya mendedahkan aurat. Betapa banyak kes-kes jenayah rogol dan cabul berpunca daripada wanita sendiri yang mempamerkan tubuh badannya yang terdedah di hadapan khalayak lelaki. Maka tutuplah aurat bukan sekadar untuk anda, tetapi juga demi kemaslahatan orang lain di sekeliling
2. Perempuan yang bertudung lebih teruk daripada tak bertudung?
“Ala… perempuan pakai tudung pun berperangai buruk!”
“Ada juga rakan saya yang betul-betul menutup aurat tetapi perangai dan kelakuan mereka lebih teruk dari perempuan yang tidak memakai tudung!”
“Ada seorang kakak tu pakai tudung, tapi perangai buruk, mengumpat sana mengumpat sini”
“Siapa kata orang tak pakai tudung semua jahat?”
Jawapan:
Ungkapan anda ini seolah-olah sedang memperlekehkan insan yang sedang berusaha mentaati perintah Allah (dalam bab tutup Aurat). Apakah anda perasan bahawa anda sudah lebih baik berbanding insan yang menutup aurat tersebut apabila anda berani melafazkan ungkapan seperti itu, sedangkan anda sendiri membiarkan aurat anda terbuka?
Salah sama sekali dalam hal ehwal agama, untuk kita membandingkan diri kita dengan mereka yang lebih buruk agama dan akhlak. Ia adalah teknik Syaitan untuk menghentikan seseorang dari melakukan usaha pemulihan diri kepada yang lebih baik.
Nabi bersabda: Dua perkara yang sesiapa dapat perolehinya akan ditulis dirinya sebagai hamba yang bersyukur dan sabar, sesiapa yang gagal dalamnya, tidak akan ditulis sebagai orang bersyukur dan sabar. Iaitu sesiapa yang melihat tentang agamanya kepada mereka yang jauh lebih baik darinya, lalu ia berusaha mengikutinya, dan dalam hal keduniaan mereka melihat kepada orang-orang yang kurang darinya sehingga ia memuji Allah atas nikmat yang diperolehinya. (H.R. At-Tirmidzi)
3. Tidak mahu hipokrit bila bertudung?
“Bertudung ni perlukan keikhlasan…”
“Saya mahu berubah kerana saya sendiri yang ingin berubah. Saya mahu melakukannya dengan ikhlas, bukan kerana disuruh.”
“Buat apa pakai tudung kalau hati tak betul”
Jawapan:
Allah s.w.t dan RasulNya telah mengarahkan seluruh wanita muslimah WAJIB untuk menutup aurat tidak kira sama ada seseorang itu ikhlas atau tidak, suka atau tidak, disuruh oleh orang lain atau terbit dari hatinya sendiri. Sama seperti mendirikan solat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan semua arahan serta larangan Islam yang lain, sama ada seseorang itu ikhlas atau tidak, terpaksa atau tidak. Sekiranya ikhlas dijadikan alasan maka, ramai diluar sana tidak perlu solat 5 waktu kerana sukar mencapai tahap keikhlasan yang ingin dicapai.
Perlu diingatkan, jika seseorang menutup aurat secara ikhlas atau separa ikhlas, maka dia akan beroleh ganjaran sekadar keikhlasannya. Namun tanggungjawab fizikal yang diwajibkan oleh agama dikira sudah terlaksana secara zahirnya. ATAU kata lainnya, tatkala itu dia hanya BERDOSA SEKALI iaitu kerana tidak melaksanakannya secara ikhlas, tetapi dia terhindar dari dosa tidak mengerjakan yang wajib ke atasnya secara zahir. Namun jika dia degil dan tidak menutup aurat, atas alasan TIDAK IKHLAS, TIDAK MAHU HIPOKRIT dan sebagainya, tindakannya itu menjadikannya BERDOSA di sisi Allah secara fizikal dan juga spiritual, atau dalam kata lainnya, dia berdosa DUA KALI.
Dosa di level pertama dan kedua sekaligus, malah lebih musnah apabila dosa level pertama itu sangat mudah bercambah apabila ia berjangkit kepada orang lain, seperti apabila sahaja ada mata lelaki bukan mahram yang melihat, ketika itu dosa bukan hanya dua kali tetapi sebanyak mata lelaki yang melihat. Adapun bagi mereka yang tidak ikhlas tadi, at least dia sudah terselamat dari cambahan dosa dari mata lelaki.
4. Menunggu seru untuk bertudung?
“Biarlah ianya datang daripada saya sendiri, bukan dipaksa sesiapa. Bila tiba masa, Insyaallah saya bertudung”
“Saya tahu hari itu akan tiba tetapi bukan sekarang”
“Insyaallah, apabila sudah berkahwin barulah saya bersedia”
Jawapan:
Jika bukan sekarang, maka adakah apabila sudah terlantar di rumah mayat baru ingin berubah? Sedarilah wahai diri, bahawa kematian akan datang secara tiba-tiba dan tiada sebarang jaminan umur masih panjang beberapa minggu lagi.
———
Dengar kuliyah mengenai aurat:
Part 1 – Part 8
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961535046584
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961538086660
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961541166737
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961546086860
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961548806928
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961553647049
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961558447169
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961563247289
”Janganlah nilai orang dari luarannya. Don’t judge a book by its cover!”
“Walaupun tidak pakai tudung, saya tetap masih jaga solat dan menjaga tingkah laku”
Jawapan:
Adakah anda mendakwa diri anda mempunyai hati yang suci, iman yang tinggi dan kononnya ia sudah cukup menjamin maruah diri tanpa perlu menutup aurat? Tetapi adakah anda berani menjamin bahawa semua lelaki ajnabi yang melihat aurat anda mempunyai hati sesuci dan iman setinggi anda juga? Langsungkah mereka tidak memberi kesan dan tidak membangkitkan nafsu serakah mereka yang berada di hadapan anda? Jadi, perlu diberi kefahaman bahawa kewajipan wanita menutup aurat bukanlah semata-mata untuk menjaga maslahat dan maruah pihak wanita itu sendiri, tetapi maslahah yang lebih besar ialah menjaga masyarakat yang berada di sekelilingnya agar tidak terfitnah disebabkan budaya mendedahkan aurat. Betapa banyak kes-kes jenayah rogol dan cabul berpunca daripada wanita sendiri yang mempamerkan tubuh badannya yang terdedah di hadapan khalayak lelaki. Maka tutuplah aurat bukan sekadar untuk anda, tetapi juga demi kemaslahatan orang lain di sekeliling
2. Perempuan yang bertudung lebih teruk daripada tak bertudung?
“Ala… perempuan pakai tudung pun berperangai buruk!”
“Ada juga rakan saya yang betul-betul menutup aurat tetapi perangai dan kelakuan mereka lebih teruk dari perempuan yang tidak memakai tudung!”
“Ada seorang kakak tu pakai tudung, tapi perangai buruk, mengumpat sana mengumpat sini”
“Siapa kata orang tak pakai tudung semua jahat?”
Jawapan:
Ungkapan anda ini seolah-olah sedang memperlekehkan insan yang sedang berusaha mentaati perintah Allah (dalam bab tutup Aurat). Apakah anda perasan bahawa anda sudah lebih baik berbanding insan yang menutup aurat tersebut apabila anda berani melafazkan ungkapan seperti itu, sedangkan anda sendiri membiarkan aurat anda terbuka?
Salah sama sekali dalam hal ehwal agama, untuk kita membandingkan diri kita dengan mereka yang lebih buruk agama dan akhlak. Ia adalah teknik Syaitan untuk menghentikan seseorang dari melakukan usaha pemulihan diri kepada yang lebih baik.
Nabi bersabda: Dua perkara yang sesiapa dapat perolehinya akan ditulis dirinya sebagai hamba yang bersyukur dan sabar, sesiapa yang gagal dalamnya, tidak akan ditulis sebagai orang bersyukur dan sabar. Iaitu sesiapa yang melihat tentang agamanya kepada mereka yang jauh lebih baik darinya, lalu ia berusaha mengikutinya, dan dalam hal keduniaan mereka melihat kepada orang-orang yang kurang darinya sehingga ia memuji Allah atas nikmat yang diperolehinya. (H.R. At-Tirmidzi)
3. Tidak mahu hipokrit bila bertudung?
“Bertudung ni perlukan keikhlasan…”
“Saya mahu berubah kerana saya sendiri yang ingin berubah. Saya mahu melakukannya dengan ikhlas, bukan kerana disuruh.”
“Buat apa pakai tudung kalau hati tak betul”
Jawapan:
Allah s.w.t dan RasulNya telah mengarahkan seluruh wanita muslimah WAJIB untuk menutup aurat tidak kira sama ada seseorang itu ikhlas atau tidak, suka atau tidak, disuruh oleh orang lain atau terbit dari hatinya sendiri. Sama seperti mendirikan solat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan semua arahan serta larangan Islam yang lain, sama ada seseorang itu ikhlas atau tidak, terpaksa atau tidak. Sekiranya ikhlas dijadikan alasan maka, ramai diluar sana tidak perlu solat 5 waktu kerana sukar mencapai tahap keikhlasan yang ingin dicapai.
Perlu diingatkan, jika seseorang menutup aurat secara ikhlas atau separa ikhlas, maka dia akan beroleh ganjaran sekadar keikhlasannya. Namun tanggungjawab fizikal yang diwajibkan oleh agama dikira sudah terlaksana secara zahirnya. ATAU kata lainnya, tatkala itu dia hanya BERDOSA SEKALI iaitu kerana tidak melaksanakannya secara ikhlas, tetapi dia terhindar dari dosa tidak mengerjakan yang wajib ke atasnya secara zahir. Namun jika dia degil dan tidak menutup aurat, atas alasan TIDAK IKHLAS, TIDAK MAHU HIPOKRIT dan sebagainya, tindakannya itu menjadikannya BERDOSA di sisi Allah secara fizikal dan juga spiritual, atau dalam kata lainnya, dia berdosa DUA KALI.
Dosa di level pertama dan kedua sekaligus, malah lebih musnah apabila dosa level pertama itu sangat mudah bercambah apabila ia berjangkit kepada orang lain, seperti apabila sahaja ada mata lelaki bukan mahram yang melihat, ketika itu dosa bukan hanya dua kali tetapi sebanyak mata lelaki yang melihat. Adapun bagi mereka yang tidak ikhlas tadi, at least dia sudah terselamat dari cambahan dosa dari mata lelaki.
4. Menunggu seru untuk bertudung?
“Biarlah ianya datang daripada saya sendiri, bukan dipaksa sesiapa. Bila tiba masa, Insyaallah saya bertudung”
“Saya tahu hari itu akan tiba tetapi bukan sekarang”
“Insyaallah, apabila sudah berkahwin barulah saya bersedia”
Jawapan:
Jika bukan sekarang, maka adakah apabila sudah terlantar di rumah mayat baru ingin berubah? Sedarilah wahai diri, bahawa kematian akan datang secara tiba-tiba dan tiada sebarang jaminan umur masih panjang beberapa minggu lagi.
———
Dengar kuliyah mengenai aurat:
Part 1 – Part 8
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961535046584
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961538086660
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961541166737
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961546086860
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961548806928
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961553647049
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961558447169
http://www.facebook.com/video/video.php?v=1961563247289
Status Rezeki Mengambil Gambar Tidak Tutup Aurat
Sejak kebelakangan ni, kita selalu dengar tentang kamera yang serba canggih sama ada di tv, surat khabar, radio, Facebook, blog dan macam-macam lagi media yang ada. Ya, itulah kamera DSLR yang semakin menjadi sebutan dan kegunaan orang ramai. Memandangkan ia adalah satu alat yang canggih, jadi harganya sudah pasti canggih juga. Tak main la harga bawah RM 1000. Beribu-ribu juga modal nak dikeluarkan jika ingin memiliki alat sebegitu. Itu belum dicampur lagi dengan alatan tambahan untuk hasil fotografi yang baik.
Oleh kerana modal yang besar, maka timbullah keinginan untuk membuat bisnes menggunakan pelaburan ini. Beli kamera beribu-ribu, jadi dengan menjadi jurugambar adalah membuka peluang untuk mendapat pulangan yang lumayan. Ambil tempahan untuk tangkap gambar majlis, gambar iklan, gambar pengantin, gambar couple, gambar model, gambar pemandangan dan macam-macam gambar lagi adalah menjadi kebiasaan jurugambar ini.
Disebabkan hal ini, maka timbullah satu persoalan iaitu mencari rezeki dengan mengambil gambar orang yang membuka aurat dan kita fokuskan kepada pengantin sebab biasa orang kahwin ni memang cari jurugambar untuk ambil gambar mereka. Apakah hukumnya? Saya terjumpa satu sesi soal jawab dan kini saya kongsikan bersama anda:
Assalamualaikum..
Saya membuat perkerjaan menjadi jurugambar perkahwinan separuh masa. Dalam proses itu ada terdapat pengantin perempuan yang tidak memakai tudung serta mendedahkan aurat semasa proses bersolek oleh mak andam. Pengantin berkehendakkan saya mengambil gambar gambarnya disolek oleh mak andam. Kemudian selepas pengantin siap bersolek, dia akan memakai tudung penuh dan menutup aurat untuk upacara akad nikahnya dan perkahwinannya.
1) Adakah dibolehkan saya mengambil gambar pengantin perempuan yang sedang disolekkan yang tidak menutup rambut kerana ia diminta oleh pengantin perempuan?
Jawapan: Mengikut Dr. Yusof Al-Qaradhawi, walaupun fotografi harus hukumnya, tapi hukumnya bergantung kepada objek fotografi atau objek yang di ambil oleh jurugambar itu. Jika gambar yang diambil adalah gambar bogel, maka ketika itu hukum fotografi adalah haram. Begitu juga gambar perempuan yang membuka auratnya. Hukum yang kedua, hukum melihat aurat perempuan tanpa keperluan yang darurat (seperti perubatan bagi seorang doktor), maka hukumnya adalah haram. Maka hukum anda mengambil gambar-gambar perempuan yang mendedahkan aurat adalah haram hukumnya. Permintaan pelanggan bukanlah alasan untuk mengharuskan yang haram.
2) Apakah rezeki yang saya terima dari mengambil gambar pengantin sedang disolekkan ini halal?
Jawapan: Tidak halal. Ini kerana mengikut kaedah fiqh, “Al hukum bil wasilah hukmu bil maqosyid” (hukum bagi wasilah adalah hukum dari maksud), ia datang dari kaedah fiqih, “Ma haruma isti’maaluh, haruma ittikhaazuh” (yang haram penggunaannya, haram pula memperolehinya) (Muhamamd al-Zarqa’, syarah qawaid/389).
3) Bagaimana pula dengan hasil rezeki gambar-gambar pengantin perempuan yang menutup aurat penuh? Adakah rezeki yang diterima itu halal?
Jawapan: Halal. Ia kembali kepada hukum asal fotografi adalah harus dan harus pula rezeki dari foto-foto yang halal.
4) Bolehkan saya menolak jumlah wang gambar pengantin perempuan yang tidak menutup aurat ini daripada keseluruhan wang hasil gambar perkahwinannya? Maknanya saya hanya memakan hasil gambar yang diambil pengantin wanita yang menutup aurat sahaja (memberikan hasil ini sebagai rezeki keluarga) dan hasil gambar yang tidak menutup aurat saya tidak memakannya (iaitu menggunakan hasil itu dengan membeli kamera/filem baru). Contohnya harga pakej gambar ialah RM100. Katakan ada 40 (40%) keping gambar pengantin wanita tidak menutup aurat rambut dan 60 (60%) keping lagi menutup aurat penuh. Jadi saya memberikan rezeki RM60 itu kepada keluarga saya dan RM40 itu saya tidak memakannya (dan menggunakan RM40 utk membeli filem/lensa).
Jawapan: Amalan spt ini sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh orang Islam sebelum ini khususnya di zaman salafus-soleh. Mereka berpegang teguh dgn hadis Asy-Syarif, hadis no.6 dalam Matn arba’een anNawawiyah (Matan hadis 40 Imam Nawawi) dari Nu’man bin Bashir yang dikeluarkan oleh Dua Sahih Bukhari-Muslim, “Sesungguhnya yang Halal itu jelas, yang haram itu jelas dan di antara keduanya banyak perkara syubahah (samar-samar) yang kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” Maksudnya jika kita melakukan begitu, cuba membuat perakaunan (accounting) ini dari sumber halal dan ini dari sumber haram, ini kerana kita takut accounting itu tidak tepat dan masih ada yang syubahah. Lagipun dalam tubuh orang Islam itu tidak berhimpun sifat halal dan haram serta syubahah. Dia hanya mengutamakan halal bayyin dalam semua urusan hidupnya. Dalilnya: “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya.” (Quran 33:04). Maksud ayat ini, orang Islam dia hanya ada satu buah hati, ada satu pilihan, hanya memilih yang halal sahaja dan menjauhi syubahah apatah lagi yang haram dalam urusan hidupnya.
Islam tu mudah tapi jangan ambil mudah tentang Islam. Mencari yang halal itu wajib bagi umat Islam.
Oleh kerana modal yang besar, maka timbullah keinginan untuk membuat bisnes menggunakan pelaburan ini. Beli kamera beribu-ribu, jadi dengan menjadi jurugambar adalah membuka peluang untuk mendapat pulangan yang lumayan. Ambil tempahan untuk tangkap gambar majlis, gambar iklan, gambar pengantin, gambar couple, gambar model, gambar pemandangan dan macam-macam gambar lagi adalah menjadi kebiasaan jurugambar ini.
Disebabkan hal ini, maka timbullah satu persoalan iaitu mencari rezeki dengan mengambil gambar orang yang membuka aurat dan kita fokuskan kepada pengantin sebab biasa orang kahwin ni memang cari jurugambar untuk ambil gambar mereka. Apakah hukumnya? Saya terjumpa satu sesi soal jawab dan kini saya kongsikan bersama anda:
Assalamualaikum..
Saya membuat perkerjaan menjadi jurugambar perkahwinan separuh masa. Dalam proses itu ada terdapat pengantin perempuan yang tidak memakai tudung serta mendedahkan aurat semasa proses bersolek oleh mak andam. Pengantin berkehendakkan saya mengambil gambar gambarnya disolek oleh mak andam. Kemudian selepas pengantin siap bersolek, dia akan memakai tudung penuh dan menutup aurat untuk upacara akad nikahnya dan perkahwinannya.
1) Adakah dibolehkan saya mengambil gambar pengantin perempuan yang sedang disolekkan yang tidak menutup rambut kerana ia diminta oleh pengantin perempuan?
Jawapan: Mengikut Dr. Yusof Al-Qaradhawi, walaupun fotografi harus hukumnya, tapi hukumnya bergantung kepada objek fotografi atau objek yang di ambil oleh jurugambar itu. Jika gambar yang diambil adalah gambar bogel, maka ketika itu hukum fotografi adalah haram. Begitu juga gambar perempuan yang membuka auratnya. Hukum yang kedua, hukum melihat aurat perempuan tanpa keperluan yang darurat (seperti perubatan bagi seorang doktor), maka hukumnya adalah haram. Maka hukum anda mengambil gambar-gambar perempuan yang mendedahkan aurat adalah haram hukumnya. Permintaan pelanggan bukanlah alasan untuk mengharuskan yang haram.
2) Apakah rezeki yang saya terima dari mengambil gambar pengantin sedang disolekkan ini halal?
Jawapan: Tidak halal. Ini kerana mengikut kaedah fiqh, “Al hukum bil wasilah hukmu bil maqosyid” (hukum bagi wasilah adalah hukum dari maksud), ia datang dari kaedah fiqih, “Ma haruma isti’maaluh, haruma ittikhaazuh” (yang haram penggunaannya, haram pula memperolehinya) (Muhamamd al-Zarqa’, syarah qawaid/389).
3) Bagaimana pula dengan hasil rezeki gambar-gambar pengantin perempuan yang menutup aurat penuh? Adakah rezeki yang diterima itu halal?
Jawapan: Halal. Ia kembali kepada hukum asal fotografi adalah harus dan harus pula rezeki dari foto-foto yang halal.
4) Bolehkan saya menolak jumlah wang gambar pengantin perempuan yang tidak menutup aurat ini daripada keseluruhan wang hasil gambar perkahwinannya? Maknanya saya hanya memakan hasil gambar yang diambil pengantin wanita yang menutup aurat sahaja (memberikan hasil ini sebagai rezeki keluarga) dan hasil gambar yang tidak menutup aurat saya tidak memakannya (iaitu menggunakan hasil itu dengan membeli kamera/filem baru). Contohnya harga pakej gambar ialah RM100. Katakan ada 40 (40%) keping gambar pengantin wanita tidak menutup aurat rambut dan 60 (60%) keping lagi menutup aurat penuh. Jadi saya memberikan rezeki RM60 itu kepada keluarga saya dan RM40 itu saya tidak memakannya (dan menggunakan RM40 utk membeli filem/lensa).
Jawapan: Amalan spt ini sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh orang Islam sebelum ini khususnya di zaman salafus-soleh. Mereka berpegang teguh dgn hadis Asy-Syarif, hadis no.6 dalam Matn arba’een anNawawiyah (Matan hadis 40 Imam Nawawi) dari Nu’man bin Bashir yang dikeluarkan oleh Dua Sahih Bukhari-Muslim, “Sesungguhnya yang Halal itu jelas, yang haram itu jelas dan di antara keduanya banyak perkara syubahah (samar-samar) yang kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” Maksudnya jika kita melakukan begitu, cuba membuat perakaunan (accounting) ini dari sumber halal dan ini dari sumber haram, ini kerana kita takut accounting itu tidak tepat dan masih ada yang syubahah. Lagipun dalam tubuh orang Islam itu tidak berhimpun sifat halal dan haram serta syubahah. Dia hanya mengutamakan halal bayyin dalam semua urusan hidupnya. Dalilnya: “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya.” (Quran 33:04). Maksud ayat ini, orang Islam dia hanya ada satu buah hati, ada satu pilihan, hanya memilih yang halal sahaja dan menjauhi syubahah apatah lagi yang haram dalam urusan hidupnya.
Islam tu mudah tapi jangan ambil mudah tentang Islam. Mencari yang halal itu wajib bagi umat Islam.
Mahar Yang Tinggi Untuk Apa?
Sayup-sayup kedengaran di luar sana. Kalau mahasiswa di Malaysia sibuk dengan pelbagai aktiviti. Ada yang sibuk bercuti dengan sahabat-sahabat, ada yang menziarahi sanak saudara, tidak kurang ada yang berprogram bersama kawan-kawan. Bercuti serata dunia.
Bagi yang ada kesedaran, ada yang mengikuti program ‘short sem’ di pondok-pondok bertiangkan kayu jati bagi memperkukuhkan ilmu agama. Tidak rasa rugi dengan sedikit bayaran yang di kenakan. Sememangnya pondok-pondok di Malaysia sekarang sudah banyak upgrade dari segi sistemnya. Mereka mengetahui mahasiswa-mahasiswa perlukan mereka di kala cuti semester berlangsung.
Manakala bagi pelajar timur tengah mungkin sebahagiannya masih dalam peperangan exam yang belum selesai. Semoga Allah permudahkan semuanya.
Bujang Senang dan Bujang Belum Terlajak
Di hujung tahun sebegini sememangnya para ‘bujang senang’ mahupun ‘bujang belum terlajak’ mengambil kesempatan untuk mengadakan hari yang mungkin paling bahagia dalam sejarah hidup iaitu perkahwinan.
Mudah-mudahan dengan harapan sanak saudara dapat menjadi saksi akan pernikahan mereka disamping mengeratkan silaturrahim. Maklum lah masing-masing sibuk, menjadikan sanak saudara jarang bertemu. Setidak-tidaknya setahun sekali di kala hari raya. Itu pun seandainya ada cuti.
Walau bagaimanapun tidak ketinggalan masih ada yang tidak berkesempatan untuk meraikan hari bahagia tersebut dek kerana ketidakcukupan dana yang terkumpul untuk merealisasikannya. Mahu tidaknya sekarang semua barang naik. Kenapa barang naik? Saya tidak mahu jawab. Masing-masing tahu sebabnya. Masih belum terlambat untuk menurunkannya pada masa akan datang.
Kini mahar atau belanja perkahwinan menjadi bualan.
“Anak mak cik Limah tu SPM je, RM10k.”
“Anak Pak Seman pulak RM1k je, murah kan. Tak patut betul ustaz tu.”
“Anak saya kahwin RM7k, tu pun dekat sepuluh kali minta diskaun.”
Macam-macam orang cakap. Macam mahu jual barang. Hukum adat dan sifat berlumba-lumba di kalangan masyarakat hari ini semakin menjadi-jadi. Masing-masing ingin mengumumkan dan mengisytiharkan.
Anak Aku Paling Mahal
“Anak aku la paling ‘mahal’ setakat ni dalam kampung kita,” dengan penuh bongkak dan takabur berbicara, tanpa menyedari hakikat mahar yang disyariatkan.
Masyarakat menjadikan Islam itu semakin sukar untuk diamalkan. Menyukarkan untuk melaksanakan tuntutan Islam sekali gus membuka pintu maksiat yang dilakukan oleh pasangan kerana sukar untuk berkahwin. Inilah barah yang kian melanda dewasa ini.
“Mak tak payah la letak mahal-mahal sangat, dia bukan keje tetap lagi,” kata Lina.
“Hang gila ke apa? Aku bagi hang belajaq sampai Master, hang nak bagi kat dia RM2k aje? Baik hang cari orang lain yang lebih kaya kalau macam tu,” balas Mak Andak pada Lina.
Anak hanya menunduk diam. Tidak berani membantah cakap ibu. Dikhuatiri akan menderhaka. Kadang-kadang si anak memahami apa yang dikehendaki dengan perkahwinan, namun niat terhenti atas keinginan ibu bapa.
Macam-macam tanggapan masyarakat tentang belanja, mas kawin mahupun mahar. Terkadang seperti menjual anak pula. Kita lupa akan hakikat diri seorang insan yang bergelar wanita. Yang mana nilainya tidak ternilai dengan RM10k, RM100k dan sebagainya.
Martabat Wanita Di Sisi Agama
Sesungguhnya nilai seorang wanita itu tidak dapat dinilai dengan wang ringgit. Islam meletakkan martabat seorang wanita itu terlalu tinggi. Tidak dapat dibeli dengan segala jenis harta. Mahar yang diberikan hanyalah sebagai penghargaan dan kehormatan dari pihak lelaki kapada wanita tersebut kerana sudi menjadi teman hidupnya, berjanji berkongsi suka duka bersama hingga ke akhir hayat.
Mazhab Syafie dan sebahagian ulama tidak menetapkan kadar yang terendah dalam meletakkan nilai mahar. Selagi mana mempunyai nilai ia diterima sebagai mahar.
Kita kembali kepada sejarah yang mana Rasul s.a.w bertanya kepada sahabat yang ingin berkahwin berapakah mahar yang mampu diberikan kepada pihak perempuan. Kerana apa, kerana ia mengikut kemampuan si lelaki. Seandainya ditanya kepada pihak perempuan, sudah pasti ia akan menyukarkan pihak lelaki.
Suami Akan Lakukan Yang Terbaik
Kepada kaum muslimah tidak perlulah risau, kerana bakal suami anda akan memberikan yang terbaik untuk anda. Pemberian yang lahir dengan penuh keikhlasan dalam hati lelakilah sebenarnya membawa keberkatan dan kebahagian dalam sesebuah keluarga.
Bilamana lelaki memberikan mahar yang diminta oleh pihak perempuan dalam keadaan tertekan, penuh bebanan dan sebagainya, inilah yang akan membawa kemudaratan di masa hadapan, nauzubillah min zalik.
Mungkin dengan mahar yang tinggi itu, si lelaki akan mengungkit itu dan ini di masa hadapan.
“Aku bayar sampai RM11k, ingatkan serba boleh. Goreng ikan pun tak masak betul, lipat baju pun tak pandai, masak kari pun masin dan bla bla bla….”
Pelbagai perkara yang tidak diingini berlaku.
Pesan Rasulullah s.a.w
Kita lupa akan pesan Nabi s.a.w yang mana Nabi menyebut,
“Pernikahan yang paling berkat adalah yang paling mudah perbelanjaannya.”
“Sesungguhnya semulia-mulia perempuan itu ialah yang paling mudah urusan maharnya.”
“Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah.”
“Berilah mahar sekalipun sebentuk cincin daripada besi.”
Ini menunjukkan Islam tidak mahu menyusahkan umatnya dalam melaksanakan syariat kerana dengan itu akan timbul pelbagai masalah yang lain. Sedarlah kita bahawa kita perlu mengubah kembali persepsi masyarakat yang mengatakan, lagi tinggi harga mahar lagi tinggi darjat seseorang wanita. Ini salah sama sekali.
Bagi yang ada kesedaran, ada yang mengikuti program ‘short sem’ di pondok-pondok bertiangkan kayu jati bagi memperkukuhkan ilmu agama. Tidak rasa rugi dengan sedikit bayaran yang di kenakan. Sememangnya pondok-pondok di Malaysia sekarang sudah banyak upgrade dari segi sistemnya. Mereka mengetahui mahasiswa-mahasiswa perlukan mereka di kala cuti semester berlangsung.
Manakala bagi pelajar timur tengah mungkin sebahagiannya masih dalam peperangan exam yang belum selesai. Semoga Allah permudahkan semuanya.
Bujang Senang dan Bujang Belum Terlajak
Di hujung tahun sebegini sememangnya para ‘bujang senang’ mahupun ‘bujang belum terlajak’ mengambil kesempatan untuk mengadakan hari yang mungkin paling bahagia dalam sejarah hidup iaitu perkahwinan.
Mudah-mudahan dengan harapan sanak saudara dapat menjadi saksi akan pernikahan mereka disamping mengeratkan silaturrahim. Maklum lah masing-masing sibuk, menjadikan sanak saudara jarang bertemu. Setidak-tidaknya setahun sekali di kala hari raya. Itu pun seandainya ada cuti.
Walau bagaimanapun tidak ketinggalan masih ada yang tidak berkesempatan untuk meraikan hari bahagia tersebut dek kerana ketidakcukupan dana yang terkumpul untuk merealisasikannya. Mahu tidaknya sekarang semua barang naik. Kenapa barang naik? Saya tidak mahu jawab. Masing-masing tahu sebabnya. Masih belum terlambat untuk menurunkannya pada masa akan datang.
Kini mahar atau belanja perkahwinan menjadi bualan.
“Anak mak cik Limah tu SPM je, RM10k.”
“Anak Pak Seman pulak RM1k je, murah kan. Tak patut betul ustaz tu.”
“Anak saya kahwin RM7k, tu pun dekat sepuluh kali minta diskaun.”
Macam-macam orang cakap. Macam mahu jual barang. Hukum adat dan sifat berlumba-lumba di kalangan masyarakat hari ini semakin menjadi-jadi. Masing-masing ingin mengumumkan dan mengisytiharkan.
Anak Aku Paling Mahal
“Anak aku la paling ‘mahal’ setakat ni dalam kampung kita,” dengan penuh bongkak dan takabur berbicara, tanpa menyedari hakikat mahar yang disyariatkan.
Masyarakat menjadikan Islam itu semakin sukar untuk diamalkan. Menyukarkan untuk melaksanakan tuntutan Islam sekali gus membuka pintu maksiat yang dilakukan oleh pasangan kerana sukar untuk berkahwin. Inilah barah yang kian melanda dewasa ini.
“Mak tak payah la letak mahal-mahal sangat, dia bukan keje tetap lagi,” kata Lina.
“Hang gila ke apa? Aku bagi hang belajaq sampai Master, hang nak bagi kat dia RM2k aje? Baik hang cari orang lain yang lebih kaya kalau macam tu,” balas Mak Andak pada Lina.
Anak hanya menunduk diam. Tidak berani membantah cakap ibu. Dikhuatiri akan menderhaka. Kadang-kadang si anak memahami apa yang dikehendaki dengan perkahwinan, namun niat terhenti atas keinginan ibu bapa.
Macam-macam tanggapan masyarakat tentang belanja, mas kawin mahupun mahar. Terkadang seperti menjual anak pula. Kita lupa akan hakikat diri seorang insan yang bergelar wanita. Yang mana nilainya tidak ternilai dengan RM10k, RM100k dan sebagainya.
Martabat Wanita Di Sisi Agama
Sesungguhnya nilai seorang wanita itu tidak dapat dinilai dengan wang ringgit. Islam meletakkan martabat seorang wanita itu terlalu tinggi. Tidak dapat dibeli dengan segala jenis harta. Mahar yang diberikan hanyalah sebagai penghargaan dan kehormatan dari pihak lelaki kapada wanita tersebut kerana sudi menjadi teman hidupnya, berjanji berkongsi suka duka bersama hingga ke akhir hayat.
Mazhab Syafie dan sebahagian ulama tidak menetapkan kadar yang terendah dalam meletakkan nilai mahar. Selagi mana mempunyai nilai ia diterima sebagai mahar.
Kita kembali kepada sejarah yang mana Rasul s.a.w bertanya kepada sahabat yang ingin berkahwin berapakah mahar yang mampu diberikan kepada pihak perempuan. Kerana apa, kerana ia mengikut kemampuan si lelaki. Seandainya ditanya kepada pihak perempuan, sudah pasti ia akan menyukarkan pihak lelaki.
Suami Akan Lakukan Yang Terbaik
Kepada kaum muslimah tidak perlulah risau, kerana bakal suami anda akan memberikan yang terbaik untuk anda. Pemberian yang lahir dengan penuh keikhlasan dalam hati lelakilah sebenarnya membawa keberkatan dan kebahagian dalam sesebuah keluarga.
Bilamana lelaki memberikan mahar yang diminta oleh pihak perempuan dalam keadaan tertekan, penuh bebanan dan sebagainya, inilah yang akan membawa kemudaratan di masa hadapan, nauzubillah min zalik.
Mungkin dengan mahar yang tinggi itu, si lelaki akan mengungkit itu dan ini di masa hadapan.
“Aku bayar sampai RM11k, ingatkan serba boleh. Goreng ikan pun tak masak betul, lipat baju pun tak pandai, masak kari pun masin dan bla bla bla….”
Pelbagai perkara yang tidak diingini berlaku.
Pesan Rasulullah s.a.w
Kita lupa akan pesan Nabi s.a.w yang mana Nabi menyebut,
“Pernikahan yang paling berkat adalah yang paling mudah perbelanjaannya.”
“Sesungguhnya semulia-mulia perempuan itu ialah yang paling mudah urusan maharnya.”
“Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah.”
“Berilah mahar sekalipun sebentuk cincin daripada besi.”
Ini menunjukkan Islam tidak mahu menyusahkan umatnya dalam melaksanakan syariat kerana dengan itu akan timbul pelbagai masalah yang lain. Sedarlah kita bahawa kita perlu mengubah kembali persepsi masyarakat yang mengatakan, lagi tinggi harga mahar lagi tinggi darjat seseorang wanita. Ini salah sama sekali.
Mahram Bagi Wanita
Mahram bagi wanita adalah mereka yang boleh memandangnya, berdua dengannya, melakukan safar (perjalanan) bersama, diharamkan bernikah dengannya untuk selamanya dengan sebab fitrah yang menjadikannya mahram.
Siapakah Mahram yang dibolehkan menampakkan sebahagian aurat kepadanya dan diharamkan berkahwin dengannya?
Allah s.w.t berfirman:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan (menjaga) pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan (memanjangkan) kain tudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera (anak-anak lelaki) mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.” (Surah An-Nuur, 24:31)
Dalam ayat ini Allah s.w.t menjelaskan bolehnya mahram melihat bahagian perhiasan (aurat tertentu) dari tubuh wanita.
“…dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau…”
Di antara hikmah bolehnya wanita tidak menutup bahagian aurat tertentu di hadapan mahram adalah bagi memudahkan pelbagai urusan mereka. Di mana antaranya mereka sentiasa berada bersama bercampur-baur di dalam rumah yang sama.
Daripada ayat tersebut, Allah s.w.t memulakannya berdasarkan turutan berikut:
1. Suami.
2. Bapa, termasuk datuk. Termasuk datuk dari pihak ibu.
3. Bapa suami (bapa mertua).
4. Anak-anak mereka dan anak-anak suami mereka. Termasuklah cucu dan seterusnya.
5. Saudara secara mutlak, sama ada saudara kandung (adik-beradik), saudara se-bapa, saudara se-ibu, dan seterusnya ke bawah.
6. Anak-anak saudara lelaki (anak saudara) dan anak-anak saudara perempuan.
7. Pakcik dari pihak ayah atau dari pihak ibu. Mereka termasuk di dalam cakupan mahram, walaupun tidak termasuk di dalam ayat tersebut.
Terdapat sebahagian ulama menyatakan bahawa pakcik dari pihak ayah atau dari pihak ibu tidak termasuk mahram yang dibolehkan untuk tidak menutup aurat. Ini adalah berdasarkan daripada atsar yang diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari ‘Ikrimah ketika menafsirkan ayat 31 dari surah an-Nuur, Ia (‘Ikrimah) berkata, “Pada ayat ini Allah tidak menyebutkan pak cik dari pihak bapa atau pak cik dari pihak ibu. Kerana hukum pakcik dari pihak bapa atau pakcik dari pihak ibu mengikuti putera-putera pak cik mereka (sepupu). Dengan demikian, mereka tidak boleh melepaskan khimar (tudung) ketika berhadapan dengan pakcik dari pihak bapa atau pakcik dari pihak ibu.” (Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf, 4/338. Lihat: Tafsir Ibnu Katsir)
Namun, (lebih tepat) kebanyakan ulama berpendapat bahawa mereka (Pakcik dari pihak ayah atau dari pihak ibu) adalah sama hukumnya dengan mahram yang lainnya dengan berdalilkan hadith dari Aisyah r.a: “Bahawasanya Aflah, saudara Abul Qu’ais (iaitu pak cik sepersusuannya) datang meminta izin untuk menziarahinya (menemuinya) setelah diturunkan ayat Hijab. Aisyah r.a berkata, “Aku tidak mengizinkannya”. Ketika Rasulullah s.a.w datang, aku menceritakan apa yang telah aku lakukan. Ternyata beliau menyuruhku supaya mengizinkannya menemuiku.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
8. Mahram kerana sepersusuan juga tidak disebutkan melalui ayat terebut. Namun, para ulama berhujjah dengan hadith dari Aisyah tadi dan bersepakat bahawasanya mereka sama seperti mahram yang lainnya.
9. Mereka yang diharamkan bernikah dengannya untuk selamanya seperti ibu/bapa kepada suami/isteri dan suami kepada ibu mereka (iaitu suami kepada ibu yang telah bersetubuh dengan ibu).
Mahram Sementara Yang Diharamkan Berkahwin Dengannya (Namun tidak semestinya boleh menampakkan aurat kepadanya)
Allah s.w.t berfirman:
“Diharamkan atas kamu (mengahwini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapamu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara perempuan sepersusuan, ibu-ibu isterimu (mertua), anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapanNya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (iaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban, dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Surah An-Nisaa’, 4:23-24)
Batasan Aurat Yang Boleh dilihat Oleh Mahram
Mahram boleh melihat sesuatu yang biasa nampak dari aurat seseorang wanita seperti anggota-anggota wuduk. Daripada Ibnu Umar r.a, ia berkata: “Dahulu kaum lelaki dan wanita pada zaman Nabi s.a.w melaksanakan wuduk secara bersama-sama.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
Dapat difahami daripada peristiwa ini ia adalah khusus bagi para isteri dan mahram. Menurut Ibnul Jauzi: “Di dalam hadis tersebut terdapat suatu penjelasan yang menunjukkan bahawa seseorang lelaki boleh melihat anggota-anggota wuduk bagi mahramnya, demikian juga sebaliknya.” (Ibnul Jauzi, Jami’ Ahkam an-Nisaa’, 4/195)
Kesimpulannya, wanita dibenarkan tidak menutup di bahagian tertentu pada auratnya apabila berdepan dengan mahram. Dan wajib mengenakan penutupan aurat dengan sempurna kepada selain mahram iaitu kepada sebagaimana individu yang dijelaskan di atas.
Siapakah Mahram yang dibolehkan menampakkan sebahagian aurat kepadanya dan diharamkan berkahwin dengannya?
Allah s.w.t berfirman:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan (menjaga) pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan (memanjangkan) kain tudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera (anak-anak lelaki) mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.” (Surah An-Nuur, 24:31)
Dalam ayat ini Allah s.w.t menjelaskan bolehnya mahram melihat bahagian perhiasan (aurat tertentu) dari tubuh wanita.
“…dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau…”
Di antara hikmah bolehnya wanita tidak menutup bahagian aurat tertentu di hadapan mahram adalah bagi memudahkan pelbagai urusan mereka. Di mana antaranya mereka sentiasa berada bersama bercampur-baur di dalam rumah yang sama.
Daripada ayat tersebut, Allah s.w.t memulakannya berdasarkan turutan berikut:
1. Suami.
2. Bapa, termasuk datuk. Termasuk datuk dari pihak ibu.
3. Bapa suami (bapa mertua).
4. Anak-anak mereka dan anak-anak suami mereka. Termasuklah cucu dan seterusnya.
5. Saudara secara mutlak, sama ada saudara kandung (adik-beradik), saudara se-bapa, saudara se-ibu, dan seterusnya ke bawah.
6. Anak-anak saudara lelaki (anak saudara) dan anak-anak saudara perempuan.
7. Pakcik dari pihak ayah atau dari pihak ibu. Mereka termasuk di dalam cakupan mahram, walaupun tidak termasuk di dalam ayat tersebut.
Terdapat sebahagian ulama menyatakan bahawa pakcik dari pihak ayah atau dari pihak ibu tidak termasuk mahram yang dibolehkan untuk tidak menutup aurat. Ini adalah berdasarkan daripada atsar yang diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari ‘Ikrimah ketika menafsirkan ayat 31 dari surah an-Nuur, Ia (‘Ikrimah) berkata, “Pada ayat ini Allah tidak menyebutkan pak cik dari pihak bapa atau pak cik dari pihak ibu. Kerana hukum pakcik dari pihak bapa atau pakcik dari pihak ibu mengikuti putera-putera pak cik mereka (sepupu). Dengan demikian, mereka tidak boleh melepaskan khimar (tudung) ketika berhadapan dengan pakcik dari pihak bapa atau pakcik dari pihak ibu.” (Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf, 4/338. Lihat: Tafsir Ibnu Katsir)
Namun, (lebih tepat) kebanyakan ulama berpendapat bahawa mereka (Pakcik dari pihak ayah atau dari pihak ibu) adalah sama hukumnya dengan mahram yang lainnya dengan berdalilkan hadith dari Aisyah r.a: “Bahawasanya Aflah, saudara Abul Qu’ais (iaitu pak cik sepersusuannya) datang meminta izin untuk menziarahinya (menemuinya) setelah diturunkan ayat Hijab. Aisyah r.a berkata, “Aku tidak mengizinkannya”. Ketika Rasulullah s.a.w datang, aku menceritakan apa yang telah aku lakukan. Ternyata beliau menyuruhku supaya mengizinkannya menemuiku.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
8. Mahram kerana sepersusuan juga tidak disebutkan melalui ayat terebut. Namun, para ulama berhujjah dengan hadith dari Aisyah tadi dan bersepakat bahawasanya mereka sama seperti mahram yang lainnya.
9. Mereka yang diharamkan bernikah dengannya untuk selamanya seperti ibu/bapa kepada suami/isteri dan suami kepada ibu mereka (iaitu suami kepada ibu yang telah bersetubuh dengan ibu).
Mahram Sementara Yang Diharamkan Berkahwin Dengannya (Namun tidak semestinya boleh menampakkan aurat kepadanya)
Allah s.w.t berfirman:
“Diharamkan atas kamu (mengahwini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapamu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara perempuan sepersusuan, ibu-ibu isterimu (mertua), anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapanNya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (iaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban, dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Surah An-Nisaa’, 4:23-24)
Batasan Aurat Yang Boleh dilihat Oleh Mahram
Mahram boleh melihat sesuatu yang biasa nampak dari aurat seseorang wanita seperti anggota-anggota wuduk. Daripada Ibnu Umar r.a, ia berkata: “Dahulu kaum lelaki dan wanita pada zaman Nabi s.a.w melaksanakan wuduk secara bersama-sama.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
Dapat difahami daripada peristiwa ini ia adalah khusus bagi para isteri dan mahram. Menurut Ibnul Jauzi: “Di dalam hadis tersebut terdapat suatu penjelasan yang menunjukkan bahawa seseorang lelaki boleh melihat anggota-anggota wuduk bagi mahramnya, demikian juga sebaliknya.” (Ibnul Jauzi, Jami’ Ahkam an-Nisaa’, 4/195)
Kesimpulannya, wanita dibenarkan tidak menutup di bahagian tertentu pada auratnya apabila berdepan dengan mahram. Dan wajib mengenakan penutupan aurat dengan sempurna kepada selain mahram iaitu kepada sebagaimana individu yang dijelaskan di atas.
Subscribe to:
Posts (Atom)